PROKAL.CO, SAMARINDA – Sektor peternakan di Kalimantan Timur (Kaltim) sedang tidak baik-baik saja.
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat penurunan signifikan pada populasi beberapa jenis ternak besar dan kecil sepanjang 2024.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyebutkan kategori ternak besar yang paling banyak diusahakan adalah sapi potong.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyebutkan kategori ternak besar yang paling banyak diusahakan adalah sapi potong.
Baca Juga: Pertambangan Batu Bara Masih Jadi Tulang Punggung Perekonomian Kaltim, Segini Sumbangannya untuk Daerah
“Populasi ternak sapi potong dari 121.290 ekor di 2021, berkurang menjadi 62.678 ekor di 2024,” terangnya.
Penurunan tidak hanya terjadi pada sapi potong. Ternak kecil seperti kambing dan babi juga mengalami hal serupa.
Populasi kambing pada 2024 tercatat 44.402 ekor, padahal pada 2021 masih sebanyak 68.997 ekor.
Populasi babi pun turun tajam, dari 76.292 ekor menjadi 27.973 ekor pada periode yang sama.
Sapi perah justru mengalami sedikit peningkatan. Dari 68 ekor pada 2022, kini jumlahnya menjadi 69 ekor.
Sementara ternak kerbau berjumlah 4.254 ekor dan kuda 94 ekor. Populasi domba tercatat 935 ekor, naik dari tahun sebelumnya.
“Populasi ternak sapi potong dari 121.290 ekor di 2021, berkurang menjadi 62.678 ekor di 2024,” terangnya.
Penurunan tidak hanya terjadi pada sapi potong. Ternak kecil seperti kambing dan babi juga mengalami hal serupa.
Populasi kambing pada 2024 tercatat 44.402 ekor, padahal pada 2021 masih sebanyak 68.997 ekor.
Populasi babi pun turun tajam, dari 76.292 ekor menjadi 27.973 ekor pada periode yang sama.
Sapi perah justru mengalami sedikit peningkatan. Dari 68 ekor pada 2022, kini jumlahnya menjadi 69 ekor.
Sementara ternak kerbau berjumlah 4.254 ekor dan kuda 94 ekor. Populasi domba tercatat 935 ekor, naik dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: PLN UIP3B Kalimantan Perkuat Ekonomi Lokal Lewat Bantuan Pembibitan di Kebun Anggur Cempakasari
Terdapat indikasi adanya pergeseran pola peternakan di Kaltim.
Terdapat indikasi adanya pergeseran pola peternakan di Kaltim.
Tantangan pakan dan keterbatasan lahan diduga menjadi penyebab penurunan populasi ternak besar dan kecil.
Meski begitu, sektor unggas masih menunjukkan dominasi.
Meski begitu, sektor unggas masih menunjukkan dominasi.
Berdasarkan catatan BPS, jenis unggas yang paling banyak diusahakan di Kaltim adalah ayam ras pedaging.
“Jenis unggas yang paling banyak diusahakan pada 2024 adalah ayam ras pedaging, dengan sebaran populasi sebesar 91,85 persen dari seluruh populasi unggas ternak di Kaltim,” jelas Yusniar.
“Jenis unggas yang paling banyak diusahakan pada 2024 adalah ayam ras pedaging, dengan sebaran populasi sebesar 91,85 persen dari seluruh populasi unggas ternak di Kaltim,” jelas Yusniar.
Baca Juga: Kapal Muat 8 Ton Ikan Toman Karam di Sintang, Warga Berbondong-Bondong Memburu Ikan yang Lepas
Adapun ayam buras hanya 3,97 persen, ayam ras petelur 3,66 persen, sedangkan itik dan itik manila tidak sampai satu persen.
Kontribusi unggas itu diharapkan mampu menjaga kebutuhan protein hewani masyarakat di tengah menurunnya populasi ternak besar. (*)
RADEN RORO MIRA
Adapun ayam buras hanya 3,97 persen, ayam ras petelur 3,66 persen, sedangkan itik dan itik manila tidak sampai satu persen.
Kontribusi unggas itu diharapkan mampu menjaga kebutuhan protein hewani masyarakat di tengah menurunnya populasi ternak besar. (*)
RADEN RORO MIRA