PONTIANAK – Kapal bandong bermuatan sekitar 8 ton ikan toman karam saat bersandar di Dermaga Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Rabu (1/10) pagi. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB itu sontak menghebohkan warga, yang berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk menangkap ikan yang berhamburan ke Sungai Kapuas.
Kapal bandong tersebut diketahui berasal dari Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, dan rutin mengangkut pasokan ikan toman ke Sintang. Kabid Perhubungan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Zulfian, menjelaskan bahwa kapal milik warga bernama Murni itu karam saat masih bersandar dengan muatan penuh. “Informasi yang saya terima, kapal bandong itu milik Pak Murni. Kapal karam ketika masih bersandar dengan muatan sekitar 8 ton ikan toman,” kata Zulfian, Kamis (2/10).
Ia menambahkan, kapal bandong jenis ini biasanya beroperasi secara rutin. Muatan ikan akan dijual sampai habis di pasar lokal sebelum kapal kembali mudik ke Kapuas Hulu untuk mengambil pasokan baru. Hingga kini, penyebab karamnya kapal belum diketahui pasti.
Akibat peristiwa tersebut, pemilik kapal ditaksir mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sementara itu, warga memanfaatkan momentum dengan menjala ikan toman yang tercecer di sungai menggunakan berbagai cara, mulai dari jala hingga alat tangkap sederhana. Peristiwa ini menambah catatan kecelakaan transportasi air di Sungai Kapuas. Pihak terkait masih mendata kerugian serta melakukan langkah penanganan pascainsiden karamnya kapal bandong tersebut. (nda)