• Minggu, 21 Desember 2025

Mengapa Tak Tulis Begini, Santai Saja Anda Melintas di Kawasan Paling Aman di Dunia

Photo Author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 09:27 WIB
Faroq Zamzami (ISTIMEWA)
Faroq Zamzami (ISTIMEWA)

Catatan: Faroq Zamzami

(Jurnalis Kaltim Post dan Prokal.co)

PROKAL.CO-Mengapa di depan kawasan atau markas aparat umumnya ada plat peringatan tertulis “hati-hati”? Misalnya begini, hati-hati kurangi kecepatan Anda memasuki kawasan aparat. Atau ini, hati-hati kawasan aparat.

Tulisan itu menimbulkan kesan pengguna kendaraan atau warga yang melintas harus mempersiapkan diri karena diingatkan untuk hati-hati. Ya, karena memang hati-hati maksudnya begitu. Mengingatkan. Waspada.

Baca Juga: Pakai Aplikasi Ini Bikin Paspor Jadi Lebih Mudah, Berikut Tutorialnya Tipis-Tipis Sampai Jadi

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang saya buka pada Senin (21/7/2025), pukul 11.50 Wita, hati-hati itu artinya ini, ingat-ingat, hemat-hemat, waspada.

Saya klik lagi kata ingat-ingat, artinya ini, hati-hati, awas-awas, tidak lengah. Dicantumkan juga contoh penggunaan katanya, hati-hati di daerah itu banyak ular.

Diberi keterangan juga berarti (peringatan, harapan, dan sebagainya), yakni, resapkan di hati baik-baik, camkan, perhatikan.

Masih di KBBI, kalau klik waspada artinya berhati-hati dan berjaga-jaga, bersiap siaga. Disebutkan contoh penggunaan katanya, yakni, kita harus selalu awas dan waspada terhadap bahaya narkotika.

Kalau tanya Google, dengan langsung mengklik kata hati-hati kita akan diberi jawaban ini,"Hati-hati dalam Bahasa Indonesia berarti waspada, berhati-hati, atau teliti dalam bertindak, terutama untuk menghindari bahaya atau kesalahan. Ungkapan ini bisa ditujukan untuk diri sendiri atau orang lain, dan seringkali mengandung pesan untuk berhati-hati dalam menghadapi situasi tertentu.”

Baca Juga: Rivalitas Samarinda-Balikpapan, Masih Adakah?

Nah pertanyaannya, mengapa harus menulis pada papan peringatan berisi hati-hati kurangi kecepatan di depan atau jelang markas aparat?

Apakah kita diminta waspada? Teliti untuk menghindari sesuatu? Apakah ada yang harus dikhawatirkan? Tentu tidak bukan?

Dalam hal tertentu, mungkin bisa jadi perdebatan, misalnya, digunakannya kata hati-hati agar warga waspada, misalnya jika ada aktivitas kendaraan berat di sekitar markas aparat itu, jadi warga bisa hati-hati.

Namun, ini memicu perdebatan lanjutan, mengapa tidak mengutamakan komunikasi verbal yang humanis saja. 

Misalnya, mengingatkan warga melalui aparat yang berjaga mengatur lalu-lintas ketika ada gerakan kendaraan berat di depan markas mereka, bukankah itu sudah cukup, sambil berbincang-bincang dengan warga yang melintas. 

“Pelan-pelan, Pak. Mau ada mobil besar lewat.” Kalimat begitu bukankah akan memicu komunikasi yang gayeng antara warga dan aparat. Karena komunikasinya pasti berlanjut. Warga akan bertanya,”Ada apa ini, Pak.” Terjadilah bincang santai.

Baca Juga: Belajar Program Makan Siang Bergizi dari Jepang yang Sudah Dimulai Sejak Ratusan Tahun Lalu  

Jadi semakin dekat dengan warga. Warga juga jadi senang berkomunikasi nyaman dengan aparat. Wahai para aparat, warga itu, umumnya, menurut pandangan saya sangat suka jika ada momen berbincang-bincang dengan Anda.

Dan soal pergerakan kendaraan berat itu, tentunya bukan sesuatu yang rutin. Dalam sebulan atau dua bulan belum tentu ada aktivitas sekali, ini di Balikpapan saya ambil contohnya, karena saya beraktivitas di Kota Minyak –sebutan Balikpapan -- ini. 

Mestinya logikanya begini, siapa saja kalau lewat di kawasan aparat bukankah akan ada perasaan tenang, aman dan tenteram. Iya tidak, lha, kita ‘kan ada di wilayahnya para penjaga. Penjaga keamanan, penjaga ketertiban.

Namun, kenapa malah dilabeli hati-hati? Bukankah lebih elegan dan dekat dengan warga jika tak perlu ada peringatan begitu? 

Atau, kalaupun perlu ada peringatan, bunyinya begini,”Tenang Anda aman lewat sini, santai saja yang penting taati aturan kecepatan berkendaraan.” Atau begini,”Tenang ini adalah kawasan paling aman di dunia, santai saja. Anda aman.”

Baca Juga: Debu Tak Bikin Rindu

Bukannya lebih nyaman dan elegan begitu. Namun, dengan segala formalitas yang melekat pada aparat, rasanya sulit menemukan kalimat peringatan begitu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X