• Minggu, 21 Desember 2025

Debu Tak Bikin Rindu

Photo Author
- Rabu, 22 Desember 2021 | 12:13 WIB

CATATAN: Faroq Zamzami

(Pemred Kaltim Post)

 

BAGI kita para perantau, kok kita, saya saja kali, Samarinda tak hanya kerap dipenuhi genangan setelah hujan tapi juga kenangan. Selalu memanggil-manggil untuk pulang. Padahal merantaunya cuma sejauh lemparan batu. Hanya beda kota masih di provinsi yang sama. Empat-lima jam perjalanan juga sampai.

Apalagi setelah ada jalan tol. Kota kelahiran memang begitu, selalu bikin rindu. Rindu akan tempat-tempat dulu kita tumbuh, yang penuh cerita sedih, senang, dan lucu. Rindu akan jalan itu-itu saja yang dilalui ribuan kali, dulu, saat ke sekolah, kemudian ketika berkuliah.

Jalan Pramuka dan Suwandi dengan aneka kuliner dan geliat kehidupan mahasiswanya, membuat perantau yang ada ikatan dengan dua titik itu, dulu, selalu ingin ke sana, bernostalgia.

Mendatangi lagi warung-warung makan yang dulu, saat saya kuliah banyak yang harganya masih di bawah Rp 10 ribu. Bahkan ada warung langganan mahasiswa yang seporsi hanya Rp 3.500 dengan ikan yang sudah ayam dan nasinya portugal (porsi tukang gali). Sudah bisa ditebak ‘kan di mana warung ini?

Atau kenangan tentang teman-teman yang tumbuh bersama saat masih bocah, ribut kala main keleker, yang debatnya bikin muncul urat leher. Cuma gara-gara garis. Baru berhenti kalau salah satu teman yang lebih senior dan tidak ikut ribut, nyeletuk, “Sudah-sudah kada jadi baras jua (Sudah-sudah tidak jadi beras juga)”.

Debat pun terhenti dan akhirnya kedua bocah akrab lagi, besok-besok juga sama-sama menjelajah mencari pedak di kebun orang atau memancing ikan baung di Sungai Mahakam. Oh iya, atau yang ini, nongkrong di Tepian Mahakam, akh, ini semua orang yang pernah tinggal di Samarinda pasti punya kenangan tersendiri.

Apalagi bagi sejoli, tepian pasti punya cerita tersendiri. Dari yang indah hingga yang sial. Atau ini juga, kerap menemukan pelanggaran lalu lintas di jalan yang membuat kita hanya melihat dan tidak heran. Kalau sampai tebersit perasaan heran, tiba-tiba akan teringat kalimat meme ini yang identik dengan mantan wali kota Samarinda, “Hanyar kah ikam di Samarinda (Baru kah kamu di Samarinda)”.

Belum lagi tentang makanannya. Nasi kuning. Mihun. Di Kaltim, agaknya tak ada kota dengan menu nasi kuning yang variatif dan beragam pilihan selain Samarinda. Dari pagi hingga malam. Bahkan nasi kuning malam di Jalan Lambung Mangkurat sudah jadi destinasi wisata ibu kota provinsi ini.

Begitu juga mihun. Kalau pulang ke Samarinda, saya selalu menyambangi acil mihun yang dulu sering saya beli di sana saat istirahat, kala masih SD. Sayangnya, beberapa waktu lalu acil itu tak lagi jualan mihun. Sudah lama dia hanya jualan kue-kue basah.

Mihun dihapusnya dari daftar menu dagangan, padahal itu yang paling enak. Entah kenapa. Mungkin karena dia sudah beranjak sepuh. Di Penajam atau di Balikpapan Utara, jarang sekali saya menemukan mihun dalam daftar menu acil-acil penjual sarapan.

Kita di Samarinda tumbuh erat dengan nasi kuning dan mihun. Dua menu itu akan berpadu indah dengan kue untuk-untuk isi kelapa yang disebut inti. Amboi. Kota ini memang selalu menarik-narik untuk pulang. Tapi, begitu sudah pulang, kepala tiba-tiba dihantam beban. Berat, seberat pejabat memikirkan masalah negara. Itu pun kalau mereka memikirkan. Kalau mereka memang mikir, masalah “remeh-temeh” yang akan saya beber di bawah ini mestinya sudah tuntas sejak lama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X