kalimantan-timur

Politik Harus Asyik  

Rabu, 4 September 2024 | 10:44 WIB
Faroq Zamzami

 

Catatan: Faroq Zamzami

(Jurnalis Prokal.co)

 

 

PROKAL.CO, BALIKPAPAN-Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang sudah berjalan di seluruh penjuru negeri membuat publik semakin paham tentang politik.

Intinya ini. Jangan pakai perasaan. Jangan terbawa arus. Jangan langsung percaya. Harus berpikir tak ada yang benar-benar pasti sebelum 100 persen. Yang 99,9 persen pun bisa berubah.

Harus memegang teguh ungkapan lawas yang selalu terasa baru ini; tak ada kawan sejati, tak ada musuh sejati, yang ada kepentingan sejati.

Ini juga intinya. Politik harus mengedepankan pemikiran objektif. Sekali lagi, jangan pakai perasaan. Politik soal kekuasaan. Politik juga soal ketidakadaan perasaan. Perasaan dipakai untuk pasangan dan keluarga saja. Dan berpolitiklah dengan asyik.  

Baca Juga: Sudahlah, Jadian Lagi Saja

Mau lihat apa itu politik. Saya tak ambil contoh yang jauh. Di level nasional sana. Yang masih ramai. Soal gagalnya Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta. Kita lihat di daerah kita saja. Yang dekat-dekat dengan kita.  

Di Samarinda, pada April lalu hangat saling jawab di media antara Andi Harun dan Rudy Mas’ud. Andi Harun adalah Wali Kota Samarinda. Rudy Mas’ud  merupakan Anggota DPR RI Dapil Kaltim.

Yang bikin ramai awalnya ungkapan ini.
 
"Masalah jalan negara di Kaltim yang rusak parah sejak 15 tahun lalu. Itu bisa jadi karena tidak pernah dilaporkan langsung oleh gubernur Kaltim ke Menteri PUPR, sehingga Menteri PUPR tidak pernah mendengar atau mengetahui langsung kondisi jalan negara di Kaltim ini," kata Rudy Mas'ud kepada wartawan saat silaturahmi Idulfitri 1445 H di Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Jumat (12/4/2024).

Komentar Rudy saat itu ditanggapi Andi Harun dan muncul di beberapa media. Berikut intinya yang saya kutip.

Halaman:

Tags

Terkini