kalimantan-timur

Inflasi Berau Tertinggi di Kaltim, Anggota DPRD Dorong Pemkab Lakukan Ini

Faroq Zamzami
Rabu, 6 November 2024 | 10:04 WIB
Sakirman (IZZA)

Ketika musim panen masih banyak beras yang belum terserap, lantaran masalah kualitas yang menjadi kendala.

Baca Juga: Dukung Pertanian Berau, 20 Ribu Bibit Kakao Dibagikan

Menurutnya, penanganan masalah inflasi harus dilakukan dengan detail. Karena inflasi sudah terjadi, tindakan yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah pasar murah.

Sambil berjalan, jika memang belum ada perubahan perlu dipanggil pihak ketiga.

"Tapi kita belum sampai ke sana (memanggil pihak ketiga), yang jelas kita selesaikan dulu masalah teknis yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah. Baru kita panggil pihak ketiga jika memang diperlukan," paparnya.

Dirinya optimistis jika data yang dikumpulkan selama ini benar dan sesuai fakta, tentunya persoalan inflasi daerah dapat ditekan.

 Baca Juga: Mantap, Diskominfo Berau Sudah Pasang Starlink di 10 Titik, Tahun Depan Minta 30 Titik Lagi    

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Supriyanto menyebut, Kabupaten Berau kembali mengalami inflasi secara year on year (yoy) pada Oktober 2024, yakni 3,54 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 107,32 persen.

Inflasi tersebut naik 0,16 persen dari sebelumnya 3,34 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau jadi penyumbang utama inflasi pada Oktober.

Jika dibandingkan dengan inflasi antar wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim), Berau kembali menjadi yang tertinggi pada Oktober 2024.

Selanjutnya, Samarinda 1,61 persen, Balikpapan 1,51 persen dan Penajam Paser Utara (PPU) dengan 0,85 persen.

"Inflasi terendah di Kaltim terjadi di PPU dengan angka 0,85 persen. Dan yang mengalami deflasi terdalam adalah Balikpapan, dengan penurunan 0,61 persen," ucapnya.

 Baca Juga: Miliki Sabu Ratusan Gram, Dua Warga Berau Diringkus

Diungkapkannya juga, inflasi di Kaltim sebesar 1,75 persen, mengalami penurunan 0,16 persen.

Sementara itu, secara m-to-m di Berau pada Oktober 2024, komoditas pendorong inflasi di antaranya, daging ayam ras, disusul ikan layang, ikan tongkol, bayam, udang basah, kacang panjang, jagung manis, timun, ikan bandeng dan kopi bubuk.

Halaman:

Tags

Terkini