• Senin, 22 Desember 2025

Patung Dewa Dibersihkan dengan Air Bunga

Photo Author
- Kamis, 31 Januari 2019 | 13:24 WIB

TANJUNG SELOR – Sudah menjadi tradisi sepekan jelang Tahun Baru Imlek, warga Tionghoa Bulungan berbondong-bondong datang ke Klenteng Toa Pek Kong Tanjung Selor. Kedatangan warga Tionghoa tersebut untuk melakukan bersih-bersih klenteng yang berada di Jalan Jenderal Sudirman tersebut.

Begitu juga dengan Tahun Baru Imlek 2019 / 2570 Kongzili. Satu per satu warga Tionghoa terlihat membawa peralatan seperti kain lap dan lainnya masuk ke dalam klenteng.

Mulai dari patung-patung dewa hingga penjuru bangunan klenteng dibersihkan.  Khusus  patung dewa, harus dibersihkan dengan air bersih, kain bersih dan bunga .

Ada 5 patung dewa di dalam klenteng yang dikelola oleh Yayasan Graha Paramitha ini. Yaitu Fu De Zheng Shen atau Toa Pek Kong (Dewa Rezeki/Keberuntungan), Kwang Kong (Dewa Perang), Pai Hu/Macan Putih (Dewa Penolak Bala),Fa Cu Kong (Dewa Penangkal Magic), Du Ti Kong (Dewa Bumi) dan Chien Kong (Dewa Langit).

Ketua Pelestarian Tradisi Tionghoa Tanjung Selor, Satya Bahari mengatakan, kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek di  Klenteng Toa Pek Kong sudah dilakukan sejak akhir tahun 2018, yakni dengan melakukan pengecatan di klenteng.

“Kegiatan bersih-bersih kita lanjutkan hari ini (kemarin, Red). Jika belum selesai, bisa lanjut besok (hari ini, Red),” kata Satya Bahari kepada Radar Kaltara, Rabu (30/1).

Menurut pria yang akrab disapa Abay, tidak ada makna khusus dari kegiatan bersih-bersih klenteng.

“Kita sebagai manusia perlu membersihkan diri, begitu juga dengan klenteng,” ujarnya.

Setiap tahun, aku Abay, terutama mendekati perayaan Imlek, warga Tionghoa melakukan bersih-bersih klenteng secara gotong royong terutama patung-patung dewa yang berada di dalamnya.

“Khusus patung dewa, kita tidak bisa sembarang membersihkan,” jelasnya.

Karena menurut kepercayaan warga Tionghoa yang merayakan Imlek, patung dewa lebih suci dari manusia. Karena itu, untuk membersihkan harus menggunakan air bersih, dan kain bersih.

“Patung-patung dewa juga kami bersihkan dengan air kembang,” bebernya.

Abay menambahkan, selain bersih-bersih aksesoris dalam klenteng yang sudah usang seperti lampion pun diganti dengan yang baru.

“Klenteng kita percantik lah, agar aura-aura tidak baik keluar dari klenteng,” sebutnya.

Sementara ritual sembahyang Imlek akan dilakukan Senin (4/1) pagi hingga malam. “Biasanya jam 4 sore orang sembahyang, tapi ada juga yang siang dan pagi,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X