ANNUAL meeting Jawa Pos Jaringan Media Nusantara (JJMN) di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/1) tadi malam diakhiri dengan penganugerahan kepada media-media berprestasi di lingkungan JJNM. Media-media di bawah jaringan Kaltim Post Group (KPG) berjaya pada penghargaan ini.
Radar Tarakan duduk sebagai pemenang bersama sejumlah media KPG lainnya dalam hal karya jurnalistik. Tercatat, media di lingkungan KPG, Bontang Post (Best Photography), Berau Post (Best Infographic), dan Radar Tarakan (Best Writing). Sementara Kaltim Post memenangi kategori kualitas print dan omzet media dengan iklan terkreatif.
Ajang ini diikuti puluhan perusahaan penerbitan koran yang berada di bawah JJMN. Dari Sabang sampai Merauke. Ada tujuh kategori yang dilombakan untuk peningkatan kualitas koran. Yakni, karya tulis terbaik, feature, headline, foto, desain grafis, infografis, dan kualitas print.
Per kategori, tiap media yang terlibat mengirim masing-masing empat karya. Yang diikutsertakan bertahap. Per triwulan. Tadi malam adalah penyerahan anugerah untuk terbaik sepanjang 2018. Selain itu ada juga penghargaan untuk performa bisnis.
Leak Kustiya, direktur utama Jawa Pos Koran menyebut, mulai tahun ini ada tambahan dua kategori lomba. Yakni, kekhasan lokal dan perwajahan terbaik. “Kompetisi yang kita buat ini. Dan kategori yang akan ditambah mulai 2019. Semua untuk meningkatkan kualitas penerbitan koran sehingga terus menarik bagi pembaca,” katanya.
Sementara General Manager (GM) Radar Tarakan Group Anthon Joy Nahampun yang hadir langsung menerima penghargaan mengatakan, jika kategori yang dimenangi Radar Tarakan merupakan kategori yang paling bergengsi. “Saya ucapkan banyak terima kasih, penghargaan ini buah kerja keras tim. Terima kasih pula atas dukungan banyak pihak, pembaca setia Radar Tarakan, tetap menjadikan Radar Tarakan sebagai referensi utama di Kaltara,” ujar Joy, sapaan akrab ayah tiga anak ini.
“Semoga dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan,” sambungnya.
DI BALIK TULISAN PEMENANG
Judul tulisan yang dikirim Radar Tarakan, “Pulang Kampung ke Long Sule.” Terbit di tiga edisi, 28-30 Desember 2018 lalu.
Kisahnya menceritakan perjalanan darat bertaruh nyawa warga Desa Long Sule-Desa Long Pipa, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau yang pulang dari Pesta Budaya Irau ke-9, di Kota Malinau, September lalu.
Menguras biaya, tenaga, dan pikiran. Tapi, warga Desa Long Sule-Long Pipa, memegang semangat persatuan yang sangat kuat. Partisipasi dalam kegiatan budaya, meski dihelat jauh dari kampung mereka.
Wartawan Radar Tarakan, Agus Dian Zakaria, mendokumentasikan perjalanan pulang para pertengah Oktober lalu dari Kota Malinau, ke Desa Long Sule-Long Pipa. Perjalanan hampir sebulan.
Dalam batin Agus, akhirnya harus memilih di antara dua. Gagal wisuda, atau liputan juara ini gagal.
Wisuda juga sangat penting. Perayaan yang paling dinantikan semua mahasiswa. Setelah melewati berbagai cobaan dan rintangan yang dialami selama mengeyam pendidikan, tentunya wisuda dapat menjadi pengobat dari segala jerih payah.