TANJUNG SELOR – Pendistribusian logistik Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 di Kabupaten Bulungan dipastikan akan mendapat pengawasan ketat oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bulungan.
Ketua Bawaslu Bulungan Ahmad mengungkapkan, alasan pengawasan ketat tersebut, tak lain mengacu pada Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Salah satu poinnya menerangkan persoalan pengawasan pendistribusian logistik yang wajib dilakukan oleh Bawaslu secara langsung.
“Pengawasan ini sifatnya wajib. Bahkan, untuk saat ini kami pastikan pengawasannya ekstra ketat,” ungkapnya saat diwawancara awak media Radar Kaltara melalui sambungan telepon pribadinya, Sabtu (2/2).
“Ya, termasuk pengawasan dari percetakan surat suara, pengawasan kedatangan dan penyimpanan logistik di gudang logistik serta proses pendistribusiannya dari KPU ke kecamatan, desa hingga TPS dan kembali ke KPU,” sambungnya.
Selain itu, lanjutnya, alasan lain pengawasan dilakukan secara ekstra ketat. Ahmad mengaku ini dikarenakan adanya perubahan dari segi kotak suara pada pemilu kali ini. Diketahui, jika sebelumnya kotak suara berbahan alumunium. Sedangkan, untuk saat ini sejenis kardus. Artinya, memang sudah selaiknya pengawasan dilakukan lebih ekstra. Ini agar tak sampai terjadi kerusakan atau lainnya.
“Termasuk dari segi keamanan logistik hingga sampai di masing-masing TPS. Yaitu, kami memang memiliki kewajiban dalam pengawasannya secara langsung di lapangan nantinya,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, pada tahap awal sendiri, Ahmad memastikan telah melakukan pengawasan logistik ke gudang penyimpanan. Untuk KPU Bulungan di Dome Sport Centre (DSC). Saat ini pihaknya secara langsung turun untuk mengawasi di lapangan saat waktu tiba dan pembongkaran logistik.
“Kita memang tidak ingin pemilu ini sampai terjadi sesuai hal yang tak diinginkan bersama. Itulah mengapa, pengawasan saat ini dilakukan yang jauh lebih ketat dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Disinggung mengenai adanya potensi kejanggalan dalam proses pengawasan yang sebelumnya telah dilakukan Bawaslu? Ahmad mengaku sampai sejauh ini KPU selaku salah satu penyelenggara pemilu tidak menemukan sesuatu hal yang dianggap melanggar. KPU sudah menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Dan tentunya sesuai dengan ketentuaan yang telah diatur dalam PKPU.
“Sampai sekarang rekan KPU masih bekerja sesuai ketentuan. Tidak ada kejanggalan ataupun lainnya dari pengawasan kami,” ucapnya.
Namun, Ahmad menegaskan bahwa sekalipun temuan kejanggalan belum ditemukan Bawaslu. Ia memastikan tetap melakukan pengawasan dengan optimal. Sehingga apa yang menjadi harapan bersama yaitu menjadikan pemilu kali ini lebih berintegritas dapat terwujud. Mengigat, pada pemilu ini akan jauh lebih istimewa karena dilakukan secara serentak. Baik, presiden/wakil presiden dan calon legislatif.
“Tapi kami berharap sampai ke depannya nanti tidak sampai terjadi pelanggaran ataupun kejanggalan. Baik, yang dilakukan oleh KPU atau para peserta pesta demokrasi itu,” harapnya.
Di sisi lain, Bawaslu dalam upaya mendukung pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar. Ahmad menuturkan bahwa pihaknya kerap dalam intern Bawaslu menggelar rapat teknis. Sehingga tatkala di lapangan nantinya semua dapat terakomodir dengan baik dari segala informasi yang masuk ke Bawaslu.
“Rapat teknis ini kami juga lakukan. Dan baru-baru ini kembali sudah kami lakukan guna pengawasan pendistribusian logistik tersebut,” tutupnya.
Sementara, KPU Bulungan sendiri seperti diketahui sebelumnya bahwa tetap tak menganggap remeh dan menjadikan suatu atensi khusus soal pendistribusiannya logistik ke 10 kecamatan di Bumi Tenguyun ini.