Kesepuluh di bidang bina marga. Kualitas infrastruktur jalan dan jembatan kita masih bermasalah. Masih mudah menemui jalan yang belum bagus. Belum tembus, dan ada juga beberapa jembatan yang sudah terbangun tapi rusak dan belum ada perbaikan. Contoh di RT 7 Pantai Amal kemarin.
Kesebelas mengenai ketahanan pangan dan perikanan. Perlu adabantuan pupuk, bibit dan sarana dan prasarana kepada nelayan dan petani. Pupuk ini juga jadi masalah. Baik pertanian, maupun di tambak. Kadang-kadang ada ketidakseimbangan suplai, ada kelebihan di sebuah titik, di sisi lain justru kekurangan. Perlu perbaikan manajemen untuk barang-barang bersubsidi ini. Termasuk sarana alat tangkap untuk para nelayan, dan sarana pertanian, pemerintah harus support agar lebih kuat.
Sub program kedua, fasilitasi pemasaran produk pertanian dan perikanan kelautan. Pemkot akan membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) dan juga tempat pelelangan ikan (TPI), di mana para petani dan nelayan akan dilindungi perusahaan ini dengan menampung hasil tambak jika memang dia tidak bisa menjual dengan harga yang layak di tempat yang lain. Sebagai pengendali harga, seperti Bulog. Jadi, keluhan petambak, petani juga begitu, kadang-kadang over supply. Cabai rawit, salah satu penyebab inflasi juga, kadang juga turun sekali, kadang naik sangat tinggi. Semua komoditas lokal itu, pada saat turun, pemerintah harus bisa mengendalikan. Harapan kami meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Keduabelas, pengembangan pasar. Keterpaduan antara pasar modern dan tradisional. Pasar tradisional tidak mati, dan pasar modern sebagai ikon kota bisa dikembangkan.
Rencananya kami akan fasilitasi pasar subuh. Ini keluhan dari petani kita. Biasanya kalau malam hingga subuh, mereka jualan di emperan Gusher. Kalau pagi mereka sudah harus pergi, karena yang punya toko juga mau jualan. Setelah siang berhamburan di pinggir jalan. Direncanakan di jalan depan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), mulai sore ditutup satu jalur. Pukul 17.00 sampai malam, fasilitasi UMKM dan kuliner. Lalu mulai pukul 02.00, ganti dengan pasar subuh, pedagang sayur. Di jam 06.00 sudah harus bersih. Kalau mereka mau berjualan lagi, yang ini kami carikan tempat terpadu.
Ketigabelas, di bidang industri dan perdagangan. Sub program pertama, pengembangan kawasan sentra industri kecil menengah terpadu. Di pemerintahan kemarin (Ir. Sofian Raga) sudah dimulai, dan kami akan teruskan itu yang di Karang Harapan. Dan insyaallah dikembangkan bersama dengan industri kecil menengah lainnya. Kalau sekarang kan hanya perkapalan.
Sub program kedua, pengembangan kawasan pergudangan. Ini juga bagian untuk menekan inflasi di Tarakan. Mengurangi biaya, dengan kawasan ini yang tidak jauh dari pelabuhan.
Keempat belas di bidang budaya, olahraga, kepemudaan dan kewanitaan. Sarana olahraga sudah dibangun tapi belum selesai, mudah-mudahan ke depan kami bisa lanjutkan. Sport Center, kolam renang dan sebagainya akan kami tuntaskan agar bermanfaat.
Komunitas seni meminta ada gedung kesenian. Pelan-pelan impian akan kami penuhi dalam kondisi yang terbatas ini. Impian kita mempunyai gedung kesenian seperti Taman Ismail Marzuki, minimal komunitas ini bisa pentas. Prinsipnya dengan agama hidup akan terarah, dengan ilmu hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup akan lebih indah.
Pembinaan kepemudaan harus berlanjut dan program kewanitaan ini harus ditingkatkan ke depan.