• Senin, 22 Desember 2025

Bukber dengan Janda Sebatang Kara

Photo Author
- Sabtu, 11 Mei 2019 | 10:14 WIB

Memasuki hari kedua kegiatan yang digagas Radar Tarakan. Kali ini, Tim Sahur dan Buka Bareng Yuk bersama donatur Yulinda Katingide, istri dari Jufri Budiman menyambangi rumah Nenek Senang.

---

RUMAH yang disambangi bukanlah rumah yang mewah, namun niat dari tim dan donatur tak luntur untuk merasakan dan berbagi saat berbuka puasa. Yulinda bersama tim Radar Tarakan tiba di rumah Nenek Senang sekitar pukul 17.45 WITA. Ekspresi terkejut terpancar di wajah Yulinda. Bagaimana tidak, rumah Nenek Senang yang berada di Pasir Putih itu terletak di tepi sungai dengan kondisi miring.

Jika ingin masuk ke dalam rumah Nenek Senang, kita diharuskan membungkukkan badan karena pintu rumah tingginya hanya sekitar 1 meter. Tidak ada ruang tamu dan kamar tidur, serta dapur. Semua jadi satu dalam rumah yang berukuran sekitar 8x5 meter.

Yulinda pun terharu dan terkejut melihat suasana rumah tersebut. Menurutnya ada nyawa seorang nenek yang terancam karena tinggal di tepi sungai dan rumah yang miring. “Kondisi Nenek Senang sangat memprihatinkan. Hidupnya sendiri, kerja sendiri bahkan sakit pun sendiri. Jadi, bagi yang memiliki rezeki lebih bisa berbagi kepada Nenek Senang,” ujar Yulinda yang memiliki usaha transportir bbm Mayon Group.

Sembako dan uang tunai juga diberikan Yulinda kepada Nenek Senang. Ia berharap adanya renovasi rumah yang diberikan pemerintah kepada Nenek Senang.  “Kalau bisa dibilang, pondok itu lebih layak. Karena rumah Nenek ini butuh perhatian. Saya akan kembali, dan memberi sedikit rezeki kepada Nenek. Semoga Nenek sehat terus yah,” ujar ibu dari tiga orang anak ini.

GM Radar Tarakan, Anthon Joy yang hadir dalam kegiatan tersebut juga mengharapkan pemerintah melalui stakeholder terkait dapat turun melihat kondisi Nenek Senang. Melalui program yang digagas Radar Tarakan, ia berharap Nenek Senang dapat merasakan kebahagiaan berbuka bersama dan merasa adanya masyarakat yang peduli terhadap kondisinya.

“Sudah tiga tahun berturut-turut, setiap Ramadan program Radar Tarakan rutin menyambangi rumah Nenek Senang ini. Semoga ada perhatian dari pemerintah melalui stakeholder terkait kepada rumah nenek,” ucapnya.

Sementara itu, Nenek Senang yang berusia 73 tahun ini merasa bahagia atas kedatangan Tim Radar Tarakan dan donatur. Ia bercerita jika sudah tinggal di rumah tersebut selama 9 tahun. Seakan tidak ada kesedihan dan kegelisahan di wajah Nenek Senang, meski cerita hidupnya membuat tim terharu.

“Saya mengayak kerikil untuk dijual, kalau kuat kerja, kalau capek istirahat. Biar rumah miring begini, sudah 9 tahun saya tempati, saya bangun sendiri,” ujar nenek yang sudah menjanda 10 tahun ini.

Ia mengaku tinggal di Tarakan hanya sebatang kara, tak ada saudara. Nenek Senang menceritakan jika dirinya pernah ditipu oleh seseorang yang menjanjikan uang dari hasil menjual bajunya. “Jadi saya suruh masuk, saya suruh ambil baju saya. Katanya mau dijual nanti uangnya dikasih ke saya. Tapi enggak ada. Biarlah Allah yang membalasnya nanti,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk terus memberi manfaat kepada orang-orang yang membutuhkan. “Dengan begini, aku juga bisa rasakan buka bersama,” ungkapnya.

Untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, Anda dapat menghubungi nomor kontak Ayu Lysna (08115902569) atau Ahmad Syarif (085344177006). (udn/lim)

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X