Dijelaskan Iman, semua 68 nakhoda akan dilakukan tes urine oleh petugas BNNP Kaltara. Tidak hanya tes urine, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tes alkohol. Untuk ramp check terhadap speedboat, pihaknya juga terhadap pemeriksaan fisik speedboat dan alat navigasi.
“Kami ingin melakukan pengecekan kesiapan secara keseluruhan untuk menghadapi lonjakan penumpang jelang lebaran,” tuturnya.
Apabila ditemukan adanya indikasi positif menggunakan narkotika, maka pihaknya akan mengambil tindakan tegas, misalnya mencabut surat kecakapan berlayar nakhoda. Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk posko Lebaran di Pelabuhan Tengkayu I untuk memantau arus mudik melalui jalur laut. “Kalau ada life jacket diambil tidak akan diizinkan jalan sebelum memenuhi mengganti pelampung. Jadi mereka wajib mengganti dulu sebelum berlayar,” imbuhnya.
Sementara itu, Tulus selaku kepala Bidang Rehabilitasi pada BNNP Kaltara menambahkan, pihaknya akan melakukan tes urine terhadap nakhoda sesuai dengan standar BNN. Nantinya parameter yang digunakan untuk tes urine, bisa mendeteksi enam zat, terutama sabu. Dalam tes urine tersebut, BNNP sekaligus menurunkan tiga bidang yaitu bidang pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi.
“Kalau ada yang positif, nanti tidak serta-merta dibilang positif. Tapi nanti akan kami dalami lagi dan dilakukan assessment terhadap yang didapati positif, siapa tahu dia meminum obat,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Tarakan Syaharuddin mengatakan, untuk penindakan terhadap life jacket yang tidak laik pakai sudah dilakukan pihaknya sebelum dibentuk posko. Namun bertepatan dengan pembukaan posko, pihaknya bersama Dishub kembali melakukan pengecekan.
“Kami temukan 47 life jacket dan tabung pemadam ada dua yang tidak layak kita temukan,” ungkapnya.
Terhadap speedboat yang disita life jacket lantaran tidak laik pakai. Pihaknya tidak akan menunda keberangkatan, namun lebih kepada penyesuaian terhadap life jacket yang laik pakai.
“Rata-rata mereka punya cadangan sehingga mereka langsung mengganti, sehingga mencukupi kapasitas yang akan berangkat,” bebernya.
Syaharuddin menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan secara detail terhadap life jacket yang tidak laik pakai. Rata-rata life jacket yang tidak laik pakai, kebanyakan sudah robek sehingga tidak bisa digunakan untuk mengapung. “Kami amankan di kantor dan akan kami tampung semuanya. Kemungkinan setelah Lebaran akan kami lakukan pemusnahan,” ujarnya. (jnr/zar/lim)