• Senin, 22 Desember 2025

Ada yang Padam Dua Kali Sehari

Photo Author
- Sabtu, 20 Juli 2019 | 10:39 WIB

“Jadi sementara, aliran jargas akan terhenti dulu kurang lebih 12 jam,” ungkapnya.

Melalui hal tersebut, Braman menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat pertemuan bersama PLN, PT Medco untuk membahas tentang kegiatan pigging tersebut. Untuk itu, pihaknya berharap agar kegiatan pigging tidak terjadi lebih dari batas 12 jam. Sebab pihaknya tak ingin mengecewakan pelanggan.

“Kalau kami, gas masuk langsung bisa dimanfaatkan dan pasokannya kecil. Beda dengan PLN yang jauh lebih besar dibanding kami, sehingga PLN butuh waktu lama dari kami. Jadi kalau selesai pigging, kami langsung bisa alirkan gas tanpa melalui proses apapun,” jelasnya.

Melalui hal tersebut, Braman mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan informasi kepada pelanggan PGN melalui SMS. Sehingga pihaknya berharap agar setiap pelanggan dapat mengantisipasi melalui energi alternatif lainnya.

 

PDAM UNDUR NORMALISASI INSTALASI

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan juga mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik. Perusahaan pelat merah itu menjamin jika distribusi air bersih tetap maksimal.

Pigging yang dilakukan PT Medco hanya menyebabkan penundaan normalisasi dan perawatan pada instalasi milik PDAM Tirta Alam.

Pejabat Sementara (Pjs) PDAM Tirta Alam Sudarto mengatakan PDAM telah menyiapkan bahan bakar solar untuk menggerakkan genset yang menopang pompa instalasi.

“Enggak terpengaruh dengan itu. Kecuali tidak ada persediaan solar bagi genset kami,” terang Sudarto.

Sementara perawatan yang dimaksud seharusnya dilakukan PDAM pada hari ini (20/7). Sehingga dengan padamnya listrik dianggap tidak memungkinkan pihaknya melakukan perawatan dan normalisasi pada instalasi. Mengingat, besarnya daya listrik yang diperlukan dalam kegiatan tersebut. “Memang berkaitan dengan adanya, pemadaman aliran listrik. Maka kami akan menunda penghentian aliran air. Rencananya itu, hari Sabtu kami melakukan normalisasi dan perawatan berkala di instansi kampung bugis. Tapi karena kondisinya tidak memungkinkan, dikhawatirkan nanti genset tidak kuat menopang pemakaiannya. Karena normalisasi pompa ini memerlukan daya cukup besar,” ujarnya, kemarin (19/7).

Ia menerangkan, PDAM menunggu sampai aliran listrik benar-benar berjalan normal. PDAM dapat melakukan normalisasi dengan pemakaian listrik secara maksimal. Lanjutnya, jika listrik sudah berjalan normal dalam 7 hari mendatang, maka sudah dapat dilakukan normalisasi.

"Jadi kami tunda sampai kondisi itu normal. Jadi kami undur dulu normalisasinya sampai keadaan listrik benar-benar normal. Kami juga menunggu curah hujan karena kami mengandalkan tenaga air baku supaya maksimal untuk tampungan. Agar nanti pelayanan kami tidak terganggu. Rencananya diundur Sabtu depan,” tuturnya.

“Karena nanti sudah listrik dan gas alam mati, masak air mati juga. Kasihan nanti masyarakat. Jadi memang ada betulnya kalau normalisasi ini diundurkan. Kalau tiga-tiganya mati, jangan sampai masyarakat mengira ini direncanakan. Padahal kan tidak,” tukasnya.

Selain itu, ia menjelaskan jika saat normalisasi pihaknya akan menghentikan aliran air selama 2 hari. Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat untuk menampung air saat sebelum dilakukannya normalisasi yang kemungkinan dilaksanakan Sabtu (27/7). Dikatakannya, sebenarnya proses normalisasi membutuhkan waktu sehari saja. Namun, untuk mengantisipasi adanya kendala, maka pihaknya menambah masa normalisasi menjadi 2 hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X