• Senin, 22 Desember 2025

Blank Spot di Bibir Ibu Kota, Jadi Daerah Tertinggal

Photo Author
- Kamis, 1 Agustus 2019 | 09:12 WIB

“Persoalan ini sudah sangat dibutuhkan. bahkan hingga ke anak sekolah. Katakanlah mereka ingin men-download untuk tugas belajar mereka, nah itu menjadi kendala juga. Terpaksa anak-anak ini keluar dulu mencari tempat yang jaringannya baik,” bebernya.

Diharapkan di 2020 nanti target nasional mengenai bebas blank spot itu dapat terealisasi. Pastinya, pihaknya dalam hal ini sifatnya hanya menunggu seperti apa tindak lanjut dan realisasinya di lapangan nanti.

Kehadiran telekomunikasi di daerah dinilai mampu mengembangkan daerah. Sebaliknya, jika suatu daerah tidak memiliki jaringan telekomunikasi akan membuat daerah tersebut tertinggal.

Pengamat ekonomi, Dr. Arif Jauhar Tontowi menjelaskan, perkembangan digital membuat perputaran ekonomi begitu cepat. Sehingga, jika ada wilayah tidak terjangkau jaringan telokomunikasi tentunya merugikan daerah itu sendiri. “Sebab, akan tertinggal dengan daerah lain yang ditopang dengan perkembangan telekomunikasi,” jelas Arif kepada Radar Kaltara.

Dijelaskan, dengan kondisi ini tugas pemerintah daerah tentunya harus bekerja keras. Agar perkembangan tidak terpusat hanya pada satu daerah saja. Harus dilakukan secara menyeluruh. Karena mengembangkan suatu daerah salah satu faktor yakni jaringan telokomunikasi.

“Kemarin hasil riset di Long Beluah jaringan mati tidak ada sama sekali. Padahal petumbuhan ekonomi terjadi karena didorong oleh fasilitas jaringan telekomunikasi,” bebernya.

Ia berharap dengan kondisi ini menjadikan pemerintah daerah dapat mengikuti perkembangan digital dan dapat memenuhi infrastruktur telekomunikasi. Agar tidak ada lagi hambatan komunikasi untuk daerah yang berada di pedalaman.

Setelah itu, pemerintah daerah memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa dunia digital sangat mendukung untuk perkembangan usaha dan ekonomi. “Dua ini yang perlu dilakukan pemerintah. Padahal mereka sudah bergantung dengan jaringan telekomunikasi dan akhirnya menghambat kegiatan ekonomi, dan kegiatan lainnya,” harapnya.

Saat ini perkembangan ekonomi Bulungan masih lamban menangani persoalan ekonomi di masyarakat. Ia menilai pemerintah daerah kurang greget bertindak dengan alasan klasik. “Kita masih melihat dari sisi pemasaran lambat banyak kendala. Dampaknya juga motivasi para petani untuk meningkatkan produktivitas mereka tidak kuat. Petani akhirnya khawatir hasil produksi tidak terjual dengan baik,” jelasnya.

Dan saat ini, perkembangan jaringan telekomunikasi masih berkonsentrasi pada daerah kota saja. Sedangkan daerah pinggiran dan pedalaman tidak ditingkatkan. Hasilnya, daerah juga jauh tertinggal. “Daerah pinggiran dan agak ke dalam harus ditingkatkan agar tidak tertinggal. Berkaitan dengan digital harusnya bersosialiassi dengan masyarakat dengan menggunakan telekomunaskasi dan infratruktur diperkuat tentunya akan mendukung,” ungkapnya. (iwk/akz/eza)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X