• Senin, 22 Desember 2025

Pemprov Turunkan Alat Berat Bersihkan Eceng Gondok

Photo Author
- Jumat, 6 September 2019 | 13:38 WIB

Tanti Nurhayati selaku penggiat lingkungan mengungkapkan, dari tumbuhan eceng gondok jika dikreasikan. Maka, menurutnya bisa menjadi anyaman seperti tas, tikar, ranjang dan lain sebagainya yang memiliki nilai cukup tinggi.

Artinya, di balik keberadaannya yang memang tak ditampik acap kali menjadi problematika di lingkungan dan masyarakat. Namun, jika ditelusuri lebih jauh akan tetap ada nilai–nilai positif di dalamnya. Tinggal bagaimana cara seseorang dalam menggali dari sebuah permasalahan tersebut.

“Ya, bagi kami penggiat lingkungan. Pasca kerja bakti lalu, Eceng Gondok itu tak harus dibuang begitu saja. Tapi, sebenarnya bisa menjadi bahan kerajinan tangan,” ungkapnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di kediamannya, Kamis (6/9).

Lanjutnya, pihaknya pun dalam hal ini sudah bertekad akan memulai mengkreasikan kerajinan tangan dari bahan Eceng Gondok itu sendiri. Tentunya, sebelumnya tetap mengharapkan peran serta masyarakat setempat dalam membantu mengolah bahannya.

“Eceng gondok ini sebelum kreasikan menjadi berbagai kerajinan tangan. Maka, wajib untuk dilakukan pengolahan. Yakni dengan cara dilakukan penjemuran pada batang eceng gondoknya,” ujar wanita berhijab yang akrab disapa Tanti ini.

Dan, lebih jauh dikatakannya, dalam proses pejemuran dengan panas matahari normal. Maka, setidaknya membutuhkan waktu sekira tiga hari baru dapat dilakukan pengolahan lanjutan. Karena dengan Eceng Gondok yang sudah mengering. Diketahui, itu akan dengan mudah dikreasikan sesuai inovasi yang ada.

“Dalam mengkreasikan eceng gondok ini sebenarnya tak cukup sulit. Ini tak ubahnya seperti bahan dari rotan, daun pandang ataupun koran. Hanya, prosesnya saja yang memang cukup lama harus dijemur sampai benar-benar kering dahulu,” kata wanita dengan sebutan ‘Ratu Sampah’ ini juga.

Ditambahkannya juga, pihaknya meyakini dengan tekad kuat menjadikan eceng gondok sebagai bahan utama kerajinan tangan ke depannya. Diklaim hasil atau kualitasnya jika benar terwujud akan lebih bagus dibandingkan kerajinan lainnya. Salah satunya dari koran bekas. “Bahan eceng gondok hingga menjadikan kerajinan seperti tas, keranjang dan tikar. Kualitasnya akan lebih bagus dari sekadar koran bekas,” ucapnya.

Di sisi lain, tak ditampik bilamana rencana itu akan sukses. Maka, kerajinan tangan dari enceng gondok itu pun dapat diekspor. Sebab, di beberapa wilayah lainnya sejatinya sudah cukup sering melakukan proses ekspor dari kerjajinan tangan berbagai Eceng Gondok itu sendiri.

“Tapi di sini, kita fokus dalam mengolah dan mengkreasikan agar benar-benar karyanya baik. Dan mengenai ekspor itu bisa saja dilakukan ke depannya,” tuturnya.

Tak sampai di situ, dikatakannya kembali, dari tangan–tangan kreatif itu nantinya. Maka, Eceng Gondok yang selama ini keberadaannya cukup luar biasa banyaknya. Seiring berjalannya waktu akan habis dengan sendirinya dan menjadi berbagai kerajinan tangan.

“Bahkan, menurut saya itu akan kurang. Itulah mengapa memang saya sarankan agar jangan dibuang begitu saja. Biar kami yang akan mengolahnya menjadi barang yang bernilai,” harapnya.

Senada dikatakan Agustryanti, penggiat lingkungan lainnya, yang mana dari eceng gondok itu memang benar dapat dikreasikan dan menjadi bahan kerajinan tangan yang bernilai. Pihaknya pun dalam hal ini menyatakan kesiapannya dalam membantu mengolah dan memberikan pengajaran terhadap masyarakat yang ingin bersama mengkreasikan eceng gondok.

“Eceng gondok ini menjadi alternatif bagus pengganti koran dalam membuat kerajinan tangan. Tapi, tetap melalui proses pengolahan yang benar,” ungkapnya.

Ditanya apakah benar kualitasnya akan jauh lebih baik ? wanita berhijab yang akrab disapa Yanti ini membenarkannya. Yang mana, hasil dari kerajinan eceng gondok memiliki kualitas yang cukup baik. Bahkan, jika sekalipun dikomersilkan itu sudah laik. “Dari eceng gondok ini selain indah, juga kualitasnya baik dan laik dikomersilkan,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X