Daerah yang berkontribusi membuat kabut asap semakin menebal di wilayah Kaltara yakni Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Karena adanya angin Selatan yang berhembus menuju Tenggara.
Alhasil, jarak pandang atau visibility hanya 3 kilometer (km) sedangkan untuk jarak pandang minimal yakni 5 km untuk aktivitas penerbangan. Selain itu, kondisi yang terjadi adanya tekanan rendah di utara Indonesia. Alhasil, menyebabkan beberapa titik di perairan Kaltara meningkat dan pertumbuhan awan konvektif.
“Kondisi ini menyebabkan angin dan gelombang tinggi. Dan saat ini terpantau kecepatan angin 4 knot sempat berada di kecepatan 15 knot. Sedangkan normanya kecepatan angin yakni 5 hingga 7 knot,” tambahnya.
Kasubsi Teknik, Operasi, Keamanan dan Pelayanan Darurat pada Bandara Tanjung Harapan Robby Fajar Suryanegara menyampaikan kondisi yang terjadi tentunya memberikan dampak terhadap aktivitas penerbangan. Diketahui, satu maskapai cancel (membatalkan) rute Balikpapan-Tanjung Selor.
“Jumat sesuai jadwal ada satu maskapai yang masuk. Tetapi hari ini cancel. Kondisi ini tiap hari kita monitor terus,” bebernya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Ali Patokah menyampaikan pada Kamis (12/9) sekira pukul 14.00 WITA pihaknya berupaya memadamkan karhutla yang terjadi di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Lahan yang terbakar sekira 2 hektare (ha) ludes terbakar. Melibatkan sejumlah personel dan dapat dipadamkan hingga pukul 24.00 WITA.
“Kemungkinan dari pengunjung pantai yang bakar-bakar ikan. Karena lokasi yang terbakar berada di pinggir pantai kemudian melebar ke lahan,” imbuhnya.
KETEBALAN ASAP MENCAPAI 5 KM
Sementara BMKG Nunukan, telah melakukan analisa sebaran asap wilayah Kabupaten Nunukan, berdasarkan data hotspot pada Kamis (12/9). Memiliki peningkatan di sebagian besar di wilayah Kalimantan.
Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Forecaster BMKG NunukanTaufik Rahman mengatakan, untuk wilayah yang mengalami peningkatan titik hotspot yakni Kaltim, Kalteng, Kalsel dan Kaltara. “Tingkat akurasi kepercayaan di atas 50 persen ada 14 titik dan tersebar di beberapa wilayah,” kata Taufik Rahman.
Untuk wilayah Kaltara seperti Tana Tidung, Malinau, Bulungan dan Nunukan hingga ke negara tentangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Nunukan, juga terdeteksi hotspot dan ada indikasi karhutla di wilayah tetangga. Serta arah angin yang cukup dominan dari tenggara dan selatan ke barat laut dan utara.
Dari arah angin tersebut membuat Kabupaten Nunukan terkena dampak dan diselimuti asap yang cukup jelas terlihat. Artinya asap yang menyelimuti wilayah Nunukan merupakan dampak kiriman dari wilayah lainya.
“Selain itu cuaca di Nunukan yang dominan dipengaruhi faktor lokal dan hujan yang terjadi sebaran tidak merata, sehingga meskipun di guyur hujan dalam beberapa hari terakhir potensi asap masih terus meningkat hingga 3 hari kedepan,” ujarnya.
Untuk itu, BMKG Nunukan telah mengimbau agar tetap waspada dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar. Untuk jalur transportasi khusus laut dan udara, agar selalu memperbarui info terkini BMKG, karena dampak sebaran asap saat ini cukup memengaruhi jarak pandang visual di lapangan sehingga berbahaya bagi transportasi laut dan udara.