• Senin, 22 Desember 2025

Fokus di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Agama

Photo Author
- Selasa, 24 September 2019 | 08:39 WIB

Dalam karir politiknya, Yancong mengaku pada tahun 2004, ia mulai menjajaki karir politiknya itu dengan bergabung di Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Saat itu, ia ikut menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Kota Tarakan.

“Saya maju di dapil (daerah pemilihan) Tarakan Barat dan Tarakan Utara. Alhamdulillah saat itu saya terpilih sebagai salah satu dari 25 anggota DPRD Kota Tarakan,” ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Senin (23/9).

Alumni Fakultas Perikanan Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini mengaku, dalam perjalanannya sebagai wakil rakyat di Kota Tarakan selama lima tahun itu, ia cukup memberi warna di DPRD secara khusus dan secara umumnya di pemerintahan Kota Tarakan.

Selama lima tahun di DPRD Kota Tarakan itu ia mendapatkan amanah menjadi ketua Komisi II dan tergabung di Badan Anggaran (Banggar). Itu sebabnya banyak hal yang dapat ia lakukan selama lima tahun itu.

Setelah berakhir masa jabatannya, ia maju lagi sebagai caleg di Kota Tarakan dari partai yang sama, yakni PDK. Di situ ia kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Kota Tarakan untuk kembali menjadi anggota DPRD Kota Tarakan periode 2009-2014.

“Di periode kedua ini saya juga masih di Banggar dan Komisi II. Jadi saya 10 tahun di situ,” kenangnya.

Di Komisi II itu mengurusi masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa bidang itu terus menjadi fokusnya untuk ditingkatkan di Kota Tarakan dengan berbagai cara yang tentunya tidak bertentangan dengan hukum.

“Di 2014 itu saya istirahat dan baru maju lagi di 2019 ini dengan partai yang berbeda. Di sini (DPRD Kaltara, Red) saya maju dari Partai Gerindra dan alhamdulillah saya terpilih dari dapil I Tarakan. Saya dapat kursi yang kedua,” katanya.

Untuk di DPRD Kaltara ini, fokus utama yang akan diperjuangkannya ada pada tiga sektor, yakni pendidikan, kesehatan dan agama. Menurutnya ada banyak hal yang dapat dilakukan dengan duduknya di lembaga legislatif itu.

Terlebih Kaltara ini merupakan provinsi baru yang tentunya masih banyak hal perlu disikapi dan diperbaiki. Utamanya di tiga sektor itu tadi. Tentu ide-ide dan terobosan yang positif sangat dibutuhkan.

Masalah agama, misalnya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena dengan memperkuat keyakinan masalah agama dan bisa membuat masyarakat memiliki moral yang lebih baik. Agama itu bisa membuat moral masyarakat jadi kuat. “Oleh karena itu, kita harus perhatikan juga maslaah agama. Artinya di samping untuk dunia, penting juga untuk menuju akhirat,” tuturnya.

Demikian juga dengan pendidikan dan kesehatan, mutunya harus diperhatikan. Menurutnya, secara nasional peringkat pendidikan di Kaltara ini terbilang masih rendah, sehingga persoalan ini butuh perhatian serius.

“Semoga nanti saya di komisi yang membidangi masalah pendidikan dan kesehatan, supaya kita bisa support pendidikan gratis dengan melihat regulasi yang ada seperti apa. Pastinya, kita upayakan angka putus sekolah itu semakin kecil,” ucapnya.

Demikian juga untuk kesehatan. Paling tidak bisa terjangkau oleh masyarakat dalam proses pembiayaannya. Karena, selama ini yang menjadi keluhan masyarakat itu juga masalah pelayanan kesehatan yang masih belum maksimal.

Pastinya, semua hal yang dibutuhkan di Kaltara ini hingga persoalan pembangunan infrastruktur juga tetap akan didukung. Tapi tetap fokus utamanya di tiga sektor itu, yakni pendidikan, kesehatan dan agama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X