• Senin, 22 Desember 2025

KERING KERONTANG..!! Tarakan Terancam Krisis Air Bersih

Photo Author
- Kamis, 26 September 2019 | 09:18 WIB

“Tarakan ini pulau kecil, jadi seluruh wilayah Tarakan berpotensi hujan lokal. Titik tumbuhnya hujan bisa berpotensi di semua tempat,” ucapnya.

Dari sisi klimatologis, William menjelaskan pengaruh angina kering dari Australia yang menyebabkan tidak adanya penguapan awan, sehingga tidak terjadi hujan. Namun hal ini memang biasa terjadi setiap tahunnya, lantaran adanya dua musim di Indonesia, yakni musim penghujan dan kemarau.

“Memang musim hujan itu nggak selalu fiks, misalnya bulan November. Tapi ada juga yang Oktober, setiap tahun musim penghujan berubah-ubah. Tapi Tarakan memiliki dua puncak curah hujan dalam setiap tahun, berbeda dengan daerah yang zona musim,” jelasnya.

Melalui hal tersebut, William mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhemat air bersih, karena cuaca Tarakan saat ini yang terbilang cukup panas dan mencapai 32 derajat celsius. Sehingga potensi kekeringan dan kebakaran mudah terjadi di Tarakan.

Sehari, Ditemukan Tiga Titik Api

Sementara itu, semenjak musim kemarau yang melanda Kota Tarakan, banyak terjadi kebakaran lahan (karhutla). PMK Kota Tarakan kemarin (24/9) kembali mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan titik api. Kali ini terjadi tiga titik api dalam sehari.

Kepala Bidang PMK Kota Tarakan, Eko P. Santoso menjelaskan, potensi kebarakan hutan lahan di Tarakan masih terjadi dan hampir setiap hari mendapatkan laporan pembakaran lahan.

“Laporan kebakaran lahan ini masih dipelajari apakah sifatnya faktor alam atau karena ulah manusia,” bebernya.

Dengan kondisi geografis Kota Tarakan yang mempunyai kandungan batu bara bisa saja menimbulkan gesekan api, tetapi ada beberapa titik daerah yang tidak berpotensi kandungan batu bara tetapi terbakar. “Belum bisa dipastikan, bisa jadi ada gesekan sehingga menimbulkan api,” ujarnya.

Kejadian titik api yang pertama, terjadi di daerah Kampung Satu, yaitu tepatnya di Gunung Selatan, sekitar pukul 15.00 WITA. Karena lokasi yang cukup dekat, pihaknya dengan cepat sampai ke lokasi dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 19.00 WITA, sedangkan luas lahan yang terbakar kurang lebih 2 hektare.

Sedangkan di lokasi kedua, kebakaran lahan terjadi di Gunung Pilips Kelurahan Kampung 1 yang diperkirakan terbakar sekitar 16.00 WITA dan petugas PMK berhasil memadamkan sekitar 19.00 WITA, lahan yang terbakar diperkirakan kurang lebih 1 hektare.

Lokasi ketiga bertempat di sekitar wilayah Sungai Bengawan Kelurahan Juata Permai, diperkirakan api mulai membakar lahan sekitar pukul 16.45 WITA dan berhasil dipadamkan sekitar 20.30 WITA. Sedangkan luas lahan yang terbakar kurang lebih 3 hektare.

Petugas Pmk sendiri membagi 3 regu dan dibantu dari BPBD, Tim Satgas Karhutla, terdiri

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X