“Kami dapat info dari kabidnya, FR itu memiliki dedikasi kerja yang baik. Setiap ada tugas baik itu siang maupun malam tetap selalu turun,” jelas Hanip.
Diakui Hanip, sebelum diamankan oleh BNN, FR tidak ada izin untuk tidak masuk kerja. Hanya saja, FR sempat memberitahukan jika dia berencana akan umrah pada 15 Oktober 2019 selama 11 hari.
“Saya arahkan untuk pengajuan izin resmi melalui surat permohonan karena pada saat itu baru menyampaikan secara lisan belum ada surat,” tutur Hanip.
Untuk diketahui, Hanip terakhir kali bertemu FR pekan lalu, dia meminta tanda tangan surat dinas. Keesokan harinya, FR tidak terlihat mengikuti apel seperti biasaya. “Informasi dari rekan kerja, FR izin karena ada urusan keluarga namun hanya diberitahukan secara lisan saja,” ungkapnya.
FR DIKENAL TEGAS SAAT BERTUGAS
Dari empat pelaku yang diamankan oleh BNN RI terkait penangkapan sabu sebanyak 38 kg, FR merupakan oknum ASN di Pemkot Tarakan yang juga pernah bertugas sebagai Lurah di Kelurahan Selumit Pantai.
Saat mendatangi kantor Lurah Selumit Pantai, sebagian pegawai enggan bercerita sosok mantan rekan kerjanya tersebut. Lurah Kelurahan Selumit Pantai Melki Loboran, akhirnya mau menceritakan sosok FR yang merupakan rekan sekaligus seniornya, saat menjalani pendidikan di Institusi Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) tersebut.
Melki Loboran menjelaskan, selama menjabat sebagai lurah, ia tidak melihat adanya perubahan sikap pada pria berusia 34 tahun tersebut. "Kebetulan FR ini kan senior saya di IPDN dulu, selama ini beliau dikenal baik dan tegas dalam bertugas. Kebetulan juga ketika saya masih menjadi Lurah di Kelurahan Selumit, saya sering ngobrol dengan beliau dan tidak ada perbedaan dari beliau semasa masih di IPDN dulu saya pikir sama saja,"ujarnya, kemarin (8/10).
Melki, tidak mengetahui secara pasti terkait interaksi FR pada lingkungan luarnya. FR merupakan sosok yang juga suka berolahraga. Mengingat, ia mengaku FR aktif pada beberapa kegiatan olahraga rutin setiap pekan.
"Kalau masalah dengan interaksi luar saya tidak tahu pasti interaksinya seperti apa, tapi kalau dengan kami beliau selalu terbuka. Tapi dalam konteks interaksi kerja saja tidak secara pribadi. Kalau pergaulan saya kira pergaulan beliau cukup luas. Yang saya tahu beliau ini cukup aktif di dunia olahraga seperti basket, painball dan lainnya," tuturnya.
Dikatakannya, sebagai senior FR merupakan sosok yang cukup pengayom bagi juniornya, baik saat menjalani pendidikan pada institusi maupun saat setelah aktif berdinas. Melki menjelaskan, jika FR kerap berpesan kepada junior agar selalu bersikap tegas saat menjadi seorang pemimpin.
"Selama saya satu pendidikan dengan beliau saya mengenal beliau sebagai orang yang tegas. Selama saya menjadi junior beliau di IPDN beliau selalu menanamkan kepada saya untuk menjadi pemimpin harus tegas,"ungkapnya.
Mendengar kabar tertangkapnya FR, sebagai rekan Melki mengaku cukup terkejut dan tidak menyangka sosok panutannya tersebut terjerat pada lingkaran narkoba. Meski demikian, ia meyakini kejadian tersebut merupakan ujian bagi rekannya.
"Saya cukup terkejut mendengar kabar itu, karena saya mengenal beliau cukup positif selama ini. Saya menganggap ini musibah bagi beliau saya berharap beliau dikuatkan dalam menghadapi cobaannya,"ucapnya.
Sementara itu, Jumain (48) Warga RT 13 Kelurahan Selumit pantai mengungkapkan, FR yang merupakan lurah tersebut, jarang berinteraksi dengan warga. Sehingga, banyak warga yang tidak mengenali lurahnya kala itu. "Jarang kelihatan paling kalau pun ada kerja bakti dia datang sebentar setelah itu pulang," tuturnya.