Utamanya, pada adat dan budaya yang tertanam di Bumi Tenguyun ini. Mengingat, dahulu tanpa adanya Kerajaan Bulungan. Maka, tidak akan ada Bulungan ataupun daerah lainnya di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
“Harapan dari kami, pemda dapat terus melestarikan adat yang ada di Bulungan ini,” ungkapnya seraya berkata itu bertujuan agar anak ataupun cucu nanti dapat memahami arti sejarah sebenarnya.
Dikatakannya juga, pihaknya sejauh ini dalam upaya menjaga adat dan budaya di daerah ini. Yaitu akan mengagendakan kembali kunjungan para raja se-Nusantara ke Bulungan. “Tepatnya di tahun depan. Yakni akan banyak raja-raja yang datang ke sini,” bebernya.
Untuk itu, lanjutnya, adanya upaya ini harapannya dapat sembari disinergikan dengan pihak pemda ataupun pemprov. Sehingga tak terkesan vakum seperti yang cukup dirasakan sejauh ini. “Muaranya dari kami soal budaya wajib dilestarikan. Jangan sampai punah tertelan waktu,” katanya.
Disinggung mengenai pembangunan infrastruktur sendiri, pihaknya mengakui bahwa sejauh ini sudah berjalan sebagaimana mestinya. Meski, memang dengan kondisi defisitnya APBD. Maka, wajar ada yang tak berjalan secara maksimal di lapangan. “Tapi, pesan kami bilamana dalam pembangunan itu memang prioritas. Harapannya memang dapat diprioritaskan,” pesannya.
Termasuk, tambahnya, dari segi keamanan di daerah ini sendiri. Pihaknya mengakui bahwa persoalan keamanan sejatinya tak hanya berpangku pada pihak kepolisian. Melainkan, semua pihak dapat terlibat secara langsung. Termasuk, masyarakat sendiri agar dapat terwujud daerah yang kondusif.
“Kami yakin dan percaya, semua elemen dapat berangkul tangan. Seperti mata rantai. Sehingga daerah ini dapat kondusif,” pungkasnya. (omg/iwk/eza)
