• Minggu, 21 Desember 2025

Edukasi Masyarakat Cara Mengenali Uang Rupiah Palsu Melalui 3D

Photo Author
- Kamis, 24 Oktober 2019 | 14:00 WIB

Selain itu kegiatan kali ini juga sangat membantu dirinya bagaimana cara mengenali uang rupiah palsu, mengingat Pulau Derawan merupakan lokasi wisata yang setiap tahunnya banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Adanya kegiatan ini kita dapat mengetahui bahwa uang rupiah palsu tersebut dapat mudah kita ketahui dengan metode sederhana, yakni dengan 3D, adanya informasi ini juga membuat kita lebih teliti lagi agar tidak menjadi korban penipuan transaksi jual-beli dengan menggunakan uang rupiah palsu,” ucapnya.

Kegiatan serupa dilanjutkan di daerah 3T terkahir yang menjadi tujuan Tim Kas Keliling BI pada Senin (21/10) yakni Pulau Maratua, tidak adanya dermaga membuat Tim Kas Keliling BI dikawal petugas KRI Ajak kembali menggunakan speedboat menuju pulau tersebut.

Alhamdulillah semua kegiatan bisa berjalan lancar hingga ke daerah 3T terkahir di Pulau Maratua, di mana modal kita sebesar Rp 5 miliar yang diperuntukkan untuk ditukarkan dengan uang lusuh, uang rusak maupun uang pecahan kecil sudah mencapai target, di mana Nunukan dan Sebatik yang terbanyak yakni Rp 4,6 miliar,” ungkap Ketua Rombongan Tim Kas Keliling BI, Hasanudin.

Terkait pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengenali uang rupiah palsu saat dilakukan kegiatan Kas Keliling, bertujuan untuk masyarakat untuk lebih waspada agar tidak menjadi korban upaya penipuan modus transaksi jual-beli menggunakan uang rupiah palsu.

“Perlu diketahui juga, bagi korban yang sebelumnya menerima uang rupiah palsu usai transaksi jual-beli dan melakukan kegiatan transaksi jual-beli lagi menggunakan uang rupiah palsu yang diterima sebelumnya tidak akan dikenai pidana bila saat berbelanja korban ini baru mengetahui uang yang digunakannya palsu, artinya sepanjang tidak ada niatan adanya kesengajaan dia hanya bisa kita katakan sebagai korban,” tuturnya.

Terpisah, Komandan KRI Ajak, Letkol Laut (P), I Komang Nurhadi mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan Kas Keliling BI di wilayah 3T, karena dirinya menganggap kegiatan tersebut sebagai upaya mempertahankan eksistensi rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kegiatan ini bukan pertama kalinya antara BI dan TNI AL, ini sudah berjalan selama 7 tahun, artinya kita selalu mendukung dan mensuport kegiatan ini, kegiatan ini juga merupakan sebagai salah satu wujud kita membela negara, di mana rupiah harus tetap eksis sebagai alat pembayaran yang sah di daerah 3T, artinya kita harus bangga dengan rupiah yang menjadi alat pembayaran di negara kita,” pungkasnya. (***/eza)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X