Di sisi lain, kabupaten/kota pun harus lebih digalakkan dan menentukan target pasar sehat itu sendiri. Sehingga capaiannya ke depan dapat terlihat lebih jelas sasarannya. “Target kami setidaknya beberapa tahun ke depan pasar sehat itu sudah ada,” tutupnya.
Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Bulungan dr. Bagus K Sidharaharja mengungkapkan, keseriusannya dalam menjadikan pasar sehat di Bumi Tenguyun ini. Oleh karenanya, melalui metode pendekatan MPA-PHAST dapat mewujudkan itu semua.
“Kami tadi sudah komitmen untuk terus memacu ke arah sana. Tak berenti pada sosialisasi dari metode pendekatan itu sendiri,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, sebelum melangkah lebih jauh. Pihaknya terlebih dahulu akan membentuk tim tingkat kabupaten. Yang anggotanya, Diseperindagkop – UKM, Dinkes, Pertanian, DLH dan instansi terkait lainnya.
“Adanya tim itu sehingga masing-masing mempunyai tanggung jawab. Termasuk, pembentukan forum pengawasan penyuluhan,” katanya.
Ditanya mengenai sasaran pasar tradisional menjadi pasar sehat, dr. Bagus menyebutkan bahwa ada dua. Yakni Pasar Induk dan Pasar di Kilometer (Km) 2. Menurutnya, kedua pasar itu layak dijadikan pasar sehat di daerah ini.
“Nanti muaranya dengan adanya pasar sehat itu ada pada penilaian Adipura. Itulah mengapa saya berharap ini tak hanya menjadi seremonial belaka,” tutupnya. (***/eza)