• Senin, 22 Desember 2025

Dua Penderita Baru Lebih Stabil

Photo Author
- Senin, 9 Maret 2020 | 10:06 WIB
ANTISIPASI: Petugas medis memeriksa suhu tubuh seluruh calon penumpang di Stasiun Madiun, kemarin (8/3).
ANTISIPASI: Petugas medis memeriksa suhu tubuh seluruh calon penumpang di Stasiun Madiun, kemarin (8/3).

Selain menjaga kebersihan ditambah menggunakan peralatan salat secara mandiri, hal terpenting lain yang juga harus diketahui agar terhindar dari penularan virus Covid-19 adalah dengan menjaga imunitas tubuh dan menerapkan pola hidup sehat.

“Imun tubuh yang dijaga dengan baik melalui kegiatan olahraga, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, menghindari stres dan pikiran tenang menjadi modal kuat untuk memerangi virus Corona dan penyakit lain,” tutup Doni.

 

KALTARA LANJUTKAN PEMANTAUAN

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman mengaku pihaknya masih mengkoordinasikan seluruh unit terkait dalam antisipasi corona atau Covid-19 masuk ke Kaltara. Khususnya perlintasan warga dari luar negeri.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan bersama instansi terkait lainnya, akan lebih memperketat pemantauan keluar masuknya orang, baik di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan hingga dermaga-dermaga tradisional lainnya.

Usman juga mengungkap jika pemantauan tidak hanya berhenti pada 73 orang yang sudah dinyatakan negatif corona di Nunukan.

“Pemantauan masih akan berjalan tentu. Tapi perlu kami koordinasikan kepada seluruh instansi terkait,” kata Usman, malam tadi.

Menurutnya, dua wilayah Nunukan dan Tarakan terus menjadi wilayah yang dipantau ketat. Mengenai pintu masuk ditempatkan thermal scanner, pendeteksi suhu tubuh. Setiap warga yang datang dari luar negeri diberikan kartu kewaspadaan, dicek suhu tubuhnya. “Kami tetap dengan protap yang ada. Bagi warga dari daerah berisiko kayak Malaysia, China, itu kami tetap lakukan pengawasan. Juga bagaimana mereka yang terdeteksi lewat pintu masuk langsung dilakukan pemeriksaan. Bahkan dipantau selama 14 hari,” jelasnya.

Penanganan yang dilakukan jika ditemukan adanya kasus yakni dengan dirujuk ke ruang isolasi. Selain itu, bagi masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Apalagi daerah-daerah tempat umum, pelabuhan dan lain-lain. Ketika pulang cuci tangan, bisa saja ada penyakit lain juga,” tambahnya.

Sebelumnya Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinkes Nunukan, Aris Suyono kepada media ini mengatakan tindak lanjut pihaknya atas rilis Presiden Joko Widodo, mengenai ditemukannya warga Indonesia yang terinfeksi virus corona, pihaknya langsung gerak cepat lakukan antisipasi dini.

Sementara di daerah kewilayahan, petugas menindaklanjuti apa yang ditemukan di pintu masuk negara atas 2 kriteria. Pertama, yakni terduga orang yang dalam pengawasan. Yang bersangkutan sudah melaksanakan perjalanan dalam waktu 14 hari ke wilayah negara terjangkit. Ketika yang bersangkutan masuk ke Indonesia, dan yang bersangkutan memiliki gejala yang mirip dengan corona, yang bersangkutan masuk sebagai orang yang dalam pengawasan.

Kemudian, yang juga menjadi tanggung jawab kewilayahan, ada pendatang masuk di pintu negara seperti pelabuhan, atau bandara. Orang tersebut juga sudah mengunjungi 14 hari salah satu negara yang warganya terinfeksi corona, namun tidak memiliki gejala corona. Orang tersebut itu masuk kategori orang dalam pemantauan.

“Sejauh ini kami belum temukan adanya indikasi. Kalau juga nanti kami temukan dan di mana pun ditemukan, langsung kami rujuk ke RSUD Nunukan,” beber Aris. (tau/jpg/lim)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X