• Senin, 22 Desember 2025

3 WNA Memotret Objek Vital Pertahanan

Photo Author
- Senin, 25 Juli 2022 | 21:19 WIB
INSIDEN WNA: Dansatgasmar Ambalat XXVII Kapten Mar Andreas Manalu (tengah) didampingi Wadansatgasmar dan perwira Marinir saat memberikan keterangan.
INSIDEN WNA: Dansatgasmar Ambalat XXVII Kapten Mar Andreas Manalu (tengah) didampingi Wadansatgasmar dan perwira Marinir saat memberikan keterangan.

NUNUKAN – Pemeriksaan terhadap tiga Warga Negara Asing (WNA) Malaysia dan Tiongkok, masih terus dilakukan. Petugas Imigrasi bersama unsur TNI dan satuan Intelijen masih mendalami, adanya dugaan spionase di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. 

Ketiga WNA yang diamankan, masing-masing bernama Leo Bin Simon, Ji Dong Bai dan Ho Jin Kiat. Dansatgas Marinir XXVIII Ambalat Kapten Mar Andreas Manalu mengungkapkan, kecurigaan atas ketiganya, dimulai saat melintas sebuah mobil Avanza hitam berpenumpang 6 orang, di depan Pos Penjagaan Satgas Marinir di Sei Pancang. Dalam mobil tersebut masing-masing 3 WNI dan WNA. 

“Mobil itu tidak sepenuhnya menurunkan kaca pintu mobil. Ada yang duduk tegak, tiba-tiba memundurkan badannya, bersembunyi diantara penumpang lainnya. Mereka buru-buru jalan dan sempat kami kejar, untuk meminta berhenti,” terangnya, Minggu (24/7). 

Ketika mobil tersebut berhenti, turun 3 WNI bersama seorang WNA Malaysia menuju pos. WNA Malaysia tersebut malah mempresentasikan rencana proyek pembangunan jembatan penghubung Tawau – Sebatik, secara detail. Bahkan selalu mengalihkan pembicaraan, agar petugas fokus terhadap rencana proyek yang dipaparkannya.

“Kami melihat upaya itu untuk mengalihkan perhatian. Karena secara logika saja, bagaimana mungkin mega proyek skala international dijelaskan orang dengan penampilan kurang meyakinkan. Tak ada rekomendasi dari LO (Liaison Officer), konsulat atau otoritas negara lainnya,” bebernya. 

Dalam mempresentasikan proyek jembatan Tawau – Sebatik yang dianggap upaya pengalihan perhatian petugas. Namun, Wadansatgas Marinir Ambalat XXVIII Lettu Mar Victor memergoki salah seorang WNA, mengarahkan kamera handphone ke Radar TNI AL secara sembunyi-sembunyi.

“Kebetulan banyak anak-anak main di dekat Pos Marinir dan berpura memotret aktivitas itu. Ada dua kali jepretan, yang satu mengarah ke barbel semen yang biasa dipakai anggota untuk olahraga. Satunya ke radar, tapi agak blur gambarnya karena saya teriaki,” ungkapnya. 

Insiden tersebut, membuat WNA panik dan tergesa-gesa meminta izin untuk melanjutkan perjalanan. Semua penumpang lalu diminta turun, untuk pemeriksaan badan dan identitas. Termasuk handphone milik WNA Tiongkok, yang ditemukan banyak sekali foto kondisi Pulau Sebatik. 

“Ada sekitar 10 sampai 15 foto, yang merupakan obyek vital pertahanan. Ada Pos Jaga TNI AD, Pos AL Sei Pancang, Pos Marinir dan Radar TNI AL. Kita belum tahu, hasil foto itu sudah dikirim ke orang lain atau belum,” tuturnya. 

Dugaan kuat yang mengarah ke aksi mata-mata tersebut, kemudian dikoordinasikan bersama satuan TNI/Polri dan Intelijen. Kemudian insiden ini pun diserahkan ke Imigrasi, sambil melakukan proses pemeriksaan mendetail atas dugaan tindak spionase di wilayah milter.

“Memang ada unsur kuat ke arah spionase. Kita ambil tindakan untuk mengamankan dulu, sambil melakukan pendalaman,” imbuhnya. 

Laporan ke komando atas terhadap insiden ini juga dilakukan. “Kasus ini akan terus di follow up dan kami kawal. Tugas kami menjaga kondusivitas di perbatasan RI dan menjamin keamanannya,” tegas Andreas.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan Imigrasi, sejumlah kejanggalan menjadi bahan untuk diteliti dan ditelaah lebih jauh. Kepala Kantor Imigrasi Nunukan Washington Saut Dompak Napitupulu menjelaskan, alibi tiga WNA itu melakukan survei lokasi untuk kelancaran proyek pembangunan jembatan penghubung Malaysia dan Pulau Sebatik. Dalam gambar plan pembangunannya, jembatan tersebut nanti dibuat bercabang. 

Satunya berujung di Sebatik wilayah Malaysia, dan satu lagi di Sebatik Indonesia. Sejauh ini, kata Washington, belum ada pemberitahuan resmi akan adanya proyek pembangunan jembatan tersebut. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X