• Senin, 22 Desember 2025

Potensi Karhutla di Bulungan Cukup Tinggi

Photo Author
- Selasa, 28 November 2023 | 19:48 WIB
CEGAH KARHUTLA: Mengantisipasi agar tak terjadi karhutla maka di Bulungan dibentuk masyarakat peduli api.
CEGAH KARHUTLA: Mengantisipasi agar tak terjadi karhutla maka di Bulungan dibentuk masyarakat peduli api.

TANJUNG SELOR - Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih menjadi ancaman serius di wilayah Bulungan. Dalam mengantisipasi hal tersebut, dibentuk masyarakat perduli api (MPA), sebagai upaya mencegah dampak besar yang ditimbulkan karena karhutla.

Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten (Setkab) Bulungan Jamal, wilayah Bulungan termasuk daerah dengan potensi bencana karhutla yang cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dari beberapa titik panas (hotspot), yang terdeteksi sepanjang tahun ini.

“Titik panas ini terpantau melalui aplikasi Sipongi milik KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” ujar Jamal, kemarin (27/11).

Pengendalian karhutla di Bulungan mendapat atensi dari Pemerintah Pusat. Pasalnya, banyak dampak yang ditimbulkan bencana tersebut. “Bencana karhutla dapat berdampak terhadap kesehatan, serta terganggunya jalur transportasi darat, sungai dan udara,” terangnya.

Selain itu, karhutla dapat menyebabkan terganggunya hubungan antarnegara tetangga akibat kabut asap. Berbagai upaya dilakukan Pemkab Bulungan untuk meminimalisir bencana. “Upaya itu dilakukan dengan membentuk masyarakat peduli api,” imbuhnya.

Sepanjang 2022-2023, pemkab melalui BPBD Bulungan telah membentuk MPA di 13 desa. Selain itu, ada 3 desa yang membentuk secara mandiri dan 6 desa dibentuk oleh KLHK. Setelah terbentuk MPA, tentu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui BPBD Bulungan melakukan pembinaan secara terarah dan terencana bagi MPA yang ada. Untuk memastikan MPA yang sudah terbentuk bisa serta mampu berperan aktif, dalam mengendalikan kejadian karhutla.

Dia berharap dan berpesan kepada seluruh anggota MPA, agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan bimtek. Agar apa yang sudah disampaikan oleh narasumber, mampu diserap dengan baik. Sehingga para anggota MPA bisa mengimplementasikan dalam tugas di lapangan.

Di lain pihak, Kepala BPBD Bulungan Rafidin mengungkapkan, MPA terbukti efektif dalam menanggulangi bencana karhutla di daerah. Dikarenakan MPA lebih memahami geografis wilayahnya, sehingga memudahkan dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan.

“Iya, mereka lebih memahami geografis wilayahnya. Jadi, penanggulangan karhutla bisa lebih cepat,” tuturnya.

Meskipun MPA baru terbentuk, BPBD Bulungan telah memberikan pelatihan dasar melalui bimte. Guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan terkait penanggulangan karhutla. Hal ini penting dilakukan, mengingat intensitas karhutla tertinggi di Bulungan terjadi di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Timur pada tahun 2023. Apalagi wilayah tersebut dikenal sebagai lahan gambut yang merupakan sumber utama karhutla di Bulungan.

“Umumnya, kejadian karhutla di Bulungan terjadi pada Juli-November. Karena bertepatan dengan musim tanam,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan, penting bagi masyarakat di wilayah tersebut untuk memahami risiko karhutla. Termasuk peran penting MPA dalam mengendalikan dan meminimalisir dampak bencana tersebut.

“Adanya upaya dari pemerintah daerah dan BPBD Bulungan serta kesadaran dan kepedulian dari MPA, akan menjadi kunci sukses dalam penanggulangan karhutla di  Bulungan,” harapnya.

Melalui bimtek yang diselenggarakan, diharapkan para anggota MPA mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh untuk dapat bertugas di lapangan secara efektif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X