• Senin, 22 Desember 2025

Lowongan Dokter untuk Penempatan Krayan Sepi Peminat

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 13:00 WIB
Transportasi di perbatasan khususnya Krayan yang masih jauh dari mantap. Di Krayan, minim dokter yang mau ditempatkan di sini.
Transportasi di perbatasan khususnya Krayan yang masih jauh dari mantap. Di Krayan, minim dokter yang mau ditempatkan di sini.

MESKI sudah membuka lowongan dokter, peminat menjadi dokter untuk di sejumlah wilayah empat seperti di Krayan dan wilayah Lumbis masih minim. Padahal Nunukan sangat kekurangan dokter.

Keadaan itu diakui Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, H. Miskia. Dia mengaku, Nunukan masih sangat kekurangan tenaga dokter khususnya di wilayah empat. Menghadapi itu makanya pihaknya membuka sejak tahun 2023 lalu, nyatanya sampai saat ini belum ada pendaftar.

“Kita sudah buka, bagi dokter yang mau honor, kita terima, cuman memang belum ada peminat,” kata Miskia ketika diwawancarai belum lama ini.

Baca Juga: Kuatkan Penanganan PMI, Pemkab Nunukan Teken MoU dengan BP2MI

“Mungkin mereka pikir daerah cukup jauh, dikiranya kita ni mungkin masih seperti hutan, terus memang mereka kalau di puskesmas, hanya praktek di puskesmas, pelayanannya ke masyarakat, kalau mereka di kota, mereka itu kan bisa praktek di beberapa tempat,” tambah Miskia.

Miskia menerangkan, dari 18 puskesmas yang ada, Nunukan masih membutuhkan sekitar 12 dokter, belum termasuk dokter spesialis. Idealnya, setiap puskesmas ada dua dokter umum dan satu orang dokter gigi. Sehingga, ketika satu orang dokter melakukan perjalanan dinas, satu dokter bersiaga dan tetap membuka pelayanan.

Baca Juga: Kirim Chat Berisi Rayuan ke Istri Orang, Pria di Nunukan Dipukuli Sampai Babak Belur oleh Empat Buruh Sawit

Miskia melanjutkan, untuk wilayah pedalaman terpencil seperti dataran tinggi Krayan dan wilayah Binter, Pemkab Nunukan menawarkan gaji bulanan Rp 13 juta ditambah jasa pelayanan/jaspel. Angka tersebut, dua kali lipat nominalnya, dibanding dengan dokter honorer untuk daerah ibu kota Kabupaten Nunukan, yang digaji Rp 8 juta per bulan.

Di sisi lain, Dinkes Nunukan sendiri, juga mengajukan permohonan di mana wilayah Nunukan menjadi lokus dokter internsip, yang kemudian akhirnya diberikan kuota sekitar 15 dokter. Mereka pun bertugas selama setahun, dan terjadi pergantian secara rutin setiap tahunnya.

Saat ini diketahui ada juga beberapa putra daerah yang sedang menempuh studi kedokteran melalui program afirmasi Kementerian Kesehatan. Sayangnya, kelulusan mereka masih lama, jika melihat kebutuhan dokter di Nunukan yang cukup mendesak.

“Jadi memang dokter internsip ini menutupi celah kekurangan, cuman ya bagaimana pun, kita butuh dokter yang memang harus ditugaskan di wilayah wilayah kosong di Nunukan,” beber Miskia. (raw/lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X