Pasca diresmikan pada 26 Februari lalu, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali didampingi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Tana Tidung Hardani Yusri dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Hadi Aryanto meninjau pasar yang didanai oleh dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan sekitar Rp 2 miliar tersebut.
Di kesempatan itu, orang nomor satu di Tana Tidung ini juga berdialog langsung dengan pedagang yang ada. Untuk diketahui, pasar yang berada di samping pasar Imbayud Taka yang lama ini disediakan sebanyak 54 los untuk tempat berjualan. Namun semuanya belum ditempat.
Tidak hanya berdialog dengan pedagang, Bupati juga meninjau sisi bangunan utamanya untuk saluran air.Kepada media, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan, suai arahan Kementerian Perdagangan, Pasar Imbayud Taka yang sudah rampung dibangun harus segera dimanfaatkan.
"Alhamdulillah kita sudah manfaatkan, dengan dibukanya pasar ini, saya tidak ingin ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan, semua masuk di pasar," tegas Ibrahim Ali usai melakukan peninjauan.
Karena itu, Ibrahim Ali meminta kepada Satpol PP mengawal dan mengawasi pedagang ikan, sayur dan lainnya yang masih berjualan di luar pasar atau trotoar. Bupati menginginkan semua pedagangan terkonsentrasi berjualan di dalam pasar.
Lebih jauh Bupati menjelaskan, pasar Imbayud Taka yang baru rampung dibangun memiliki konsep untuk pedagang kering, sementara pasar yang lama untuk yang basah seperti informasi yang disampaikan Disperindagkop.
"Mungkin karena masih proses penataan ya, karena kan kita masih menyerahkan ke teman teman perindagkop lah. Artinya persuasif, dan elegan lah. Kita juga mengajak agar pedagang yang masih berjualan di trotoar masuk semua, nanti dikoordinasikan Disperindagkop," kata Bupati.
Sebelumnya, Bupati juga melakukan monitoring dan evaluasi progres pembangunan kantor bupati, DPRD dan jalan lingkar yang ada di kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Tana Tidung di Desa Seludau, Kecamatan Sesayap Hilir.
"Monev (monitoring proyek), tujuannya untuk mengevaluasi sejauh mana progres pekerjaan pencapaian kita, yang pasti saya memastikan progres berjalan sesuai progres pekerjaan di lapangan,' ucap Ibrahim Ali.
"Target saya progres pekerja harus tuntas dan selesai sebelum berakhir kontrak. Di tahun ini kan ada beberapa kegiatan parsial pematangan yang kita laksanakan dan alhamdulillah pembangunan kantor DPRD dan bupati sudah cukup bagus, termasuk pemantangan lahan," sambungnya.
Sebagaimana disampaikan di balai adat pada 26 Februari lalu, di 2026 diharapkan kantor bupati, DPRD sudah dapat dimanfaatkan. (ana/har)
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Tarakan