Pimpinan 5 perusahaan umum daerah (Perumda) Tarakan masa pengabdian 2024-2028 mulai resmo bekerja. Diketahui sebelumnya, eks wali kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, menyatakan 3 perumda berstatus sakit lantaran tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan Khairul mengaku kecewa terhadap kinerja pimpinan 3 perumda yakni Perumda Aneka Usaha, Agrobisnis Mandiri dan Telekomunikasi Media (Tarakan TV) sebelumnya yang dinilai tidak mampu bertahan.
Baca Juga: Satgas Pangan di Tarakan Bidik Pedagang Nakal
Direktur Perumda Agrobisnis Mandiri Tarakan, Dahlan Muhammad Noor mengakui jika sebelumnya pihaknya mendapatkan pekerjaan rumah (PR) besar atas harapan Khairul. Belum lagi untuk membenahi segala persoalan di Perumda Agrobisnis Mandiri. Diakuinya pekerjaan tersebut tidak mudah, namun ia optimistis mampu menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut di tahun pertama.
"Rencana terdekat saat ini kami akan mengiventaris aset-aset dari perumda itu, mungkin yang kami lakukan adalah program jangka pendeknya dulu dan akan berkelanjutan kepada program jangka panjang. Kalau kami tetap optimistis yah, makanya tadi dari Pak Wali juga mengingat kami di tahun pertama persoalan keuangan harus selesai tahun kedua sudah harus dividen," ujarnya, Minggu (3/3).
"Mungkin kami akan benahi dulu yang mana ada persoalan ini yang kita selesaikan. Mungkin kami programnya akan lebih ke kemitraan dengan membangun kerjasama mengandeng UMKM dalam memaksimalkan sektor usaha. Nanti bisa bagi hasil, atau nanti dari strategi ada retribusi," sambungnya.
Ada banyak aset yang selama ini tidak dimaksimalkan, bahkan tidak difungsikan. Di antaranya aset di Kunak dan pembibitan dan jual-beli komoditas perikanan. Sehingga menurutnya hal ini amat disayangkan. Kata dia, jika semua aset dapat dimaksimalkan maka tidak mungkin perumda akan mengalami kerugian.
"Aset-aset yang sebelumnya kurang maksimal akan kami maksimalkan. Tidak ada lagi nantinya aset tidur semua aset akan harus menghasilkan profit terutama aset di kunak. Memang harus diakui Perumda Agribisnis ini perumda paling buncit dari segi anggaran. Bahkan masih ada tunggakan gaji karyawan yang belum dibayarkan," katanya.
"Memang ini tidak mudah, tapi pelan-pelan kita benahi satu per satu dimulai dari persoalan urgent. Kalau tahun pertama agak berat kita langsung dividen, pasti kita fokus membenahi dulu termasuk menyelesaikan utang-utang gaji karyawan yang belum terbayar. Tidak menutup kemungkinan juga ada perombakan karyawan kalau yang masih profesional kita pertahankan, tapi tidak profesional, kalau masih mau bekerja kita lanjut, kalau tidak kami persilakan keluar," lanjutnya.
"Karena selama ini perumda Agrobisnis dinilai sakit, bahkan kata Pak Wali Kota (Khairul) ini kalau manusia dirawat di ICU. Karena dari segi finansial merugi. Kerugian bukan soal nominalnya sebenarnya, tapi tidak adanya transparansi aliran dana. Ini informasi dari Pak Wali," tambahnya. (zac/lim)