• Senin, 22 Desember 2025

Cuaca Tarakan Lebih Panas, Begini Penjelasan BMKG

Photo Author
- Senin, 9 September 2024 | 13:30 WIB
Pusat kota Tarakan.
Pusat kota Tarakan.

 

Akhir-akhir ini suhu di Kota Tarakan terasa cukup panas yang hampir menyentuh 32 derajat Celsius pada siang hari. Sehingga suhu ini diduga mengalami peningkatan dari suhu dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah cuaca panas saat ini merupakan dari dampak meningkatnya pemanasan global.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Juwata Tarakan, M. Sulam Khilmi mengakui jika cuaca di Kota Tarakan dalam satu minggu terakhir cukup terik. Dikatakan, hal itu terjadi lantaran kandungan air di udara berkurang dan adanya gerak semu matahari, sehingga cuaca terasa panas.

Selain itu geografis Tarakan yang merupakan pulau dikelilingi lautan juga menjadi penyebab tingginya suhu panas di Tarakan. "Penyebab salah satu cuaca panas itu karena letak Kota Tarakan yang dikelilingi oleh laut. Laut ini kan mudah panas jadi terasa panasnya.

Penyebab lainnya, adalah kandungan air di udara yang berkurang lantaran berkurangnya masa uap air, sehingga cuaca terasa panas. Meski dari pantauan curah hujan Kota Tarakan masih dalam batas wajar dan normal seperti biasanya," ujarnya, Sabtu (7/9).

"Pasokan uap air datang dari dua tempat yaitu Asia dan Timur. Kalau pasokan uap dari Asia akan cendrung lebih basah namun, ketika berasal dari Timur maka pasokan uap cendrung lebih kering.

Pada bulan September 2024, curah hujan di perkirakan masih tinggi. Sementara untuk Oktober dan November masuk kategori menengah sampai tinggi. Sedangkan di bulan desember mulai menurun namun masih masuk kategorinya menengah," sambungnya.

Dikatakannya, saat ini suhu di Kota Tarakan pada pada kisaran masih 31 higga 32 derajat Celsius. Suhu tertinggi maksimal 34 derajat.

 

Menurutnya, cuaca tahun 2023 lalu lalu suhu udara pernah mencapai 35 derajat Celsius yang membuat dapat menganggu aktivitas. Kendati begitu, Ia menegaskan Tarakan tidak mengenal musim kemarau dan masuk ke dalam wilayah hujan sepanjang tahun.

"Saat ini masih kisaran 31 sampai 32 derajat paling tinggi 34 derajat. Ini masih di bawah tahun lalu yang tercatat pada 16 Januari 2023 suhu mencapai 35 derajat. Dengan suhu seperti tentu cukup mempengaruhi aktivitas aktivitas fisik khususnya orang yang beraktivitas di lapangan," katanya.

Untuk di Kaltara sejauh ini suhu terpanas berkisar 35 derajat Celsius. Hal tersebut pun masuk dalam sejarah suhu maksimum di Kaltara. Suhu maksimum tersebut memiliki kemungkinan untuk terulang kembali setiap tahunnya karena perubahan siklus cuaca.

"Untuk kelembaban udara cenderung kering, jadi aktivitas pembentukan awan relatif kecil. Tapi ada penguapan, sehingga malam hari akan terbentuk awan lokal. Malam hari cenderung hujan," tuturnya. Dikatakan, dalam hal ini diperlukan kewaspadaan dalam mencegah Kebakaran hutan dan lahan (karhutlah). Sehingga dalam hal ini pihaknya mengimbau agar tidak menyalakan api disekitar lahan hutan.

Apalagi, kata dia Tarakan cukup rawan terjadi karhutlah baik terjadi secara alamiah maupun karena perilaku manusia.

"Meski belum masuk cuaca ekstrim, tapi ini cukup rawan, apalagi tanah di Tarakan ada kandungan batu bara-nya. Tarakan cukup rawan terjadi karhutlah, jadi saat cuaca terik begini sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu karhutlah," pungkasnya. (zac/lim)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X