Untuk mengatasi daerah wilayah tanpa akses internet atau blankspot. Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (DKIP) Bulungan mulai menjajaki kerja sama dengan beberapa vendor telekomunikasi.
Kabid Komunikasi dan Publik DKIP Bulungan, Arif Ariyanto mengatakan, saat ini ada beberapa vendor yang berencana membangun base transceiver station (BTS). Hingga saat ini, DKIP Bulungan terus menjalin komunikasi. "Kami terus berupaya untuk meyakinkan mereka (vendor) untuk memperluas layanan jaringan telekomunikasi," kata Arif.
Baca Juga: Sekda Apresiasi Pengawasan LPG 3 Kg, Dorong Kolaborasi untuk Tertib Niaga di Kaltim
Sebab, vendor memiliki beberapa indikator untuk membangun BTS. Salah satunya, jumlah penduduk. Karena itu, DKIP Bulungan terus menjalin komunikasi dengan mereka. "Sekarang ini ada juga Penyedia layanan jasa operator (Ubiqu Sinyalku)," ungkapnya.
Ubiqu Sinyalku, jelas Arif, merupakan layanan akses internet melalui konektivitas WiFi menggunakan layanan internet satelit broadband Ubiqu yang dapat dipasang di mana saja di seluruh Indonesia yang tidak terjangkau jaringan komunikasi sinyal terrestrial seperti ADSL, fiber optik, radio atau GSM (3G/4G).
"Kami siap memfasilitasi. Tetapi, kami harus tahu juga produknya seperti apa," bebernya. Jika terealisasi, layanan internet itu akan difokuskan di beberapa wilayah pesisir dan hulu Sungai Kayan. Ini penting untuk mengantisipasi adanya aksi kriminalitas. "Kalau di wilayah pesisir. Iya, untuk mengantisipasi aksi kriminalitas," pungkasnya. (jai/har)
