Pasca dimulainya program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tarakan, di mana Kecamatan Tarakan Utara jadi keran pembuka, hingga berita ini rilis belum ada tanda-tanda kelanjutan dan pengembangan program tersebut ke kecamatan lain.
Mandeknya program nasional ini di Tarakan disinyalir karena kurangnya koordinasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) Tarakan.
Baca Juga: Diperlukan Anggaran Rp 200 Miliar, Pemprov Kaltara Gandeng Donatur untuk Bangun Islamic Center
Ketua Yayasan Hidup Berbagi Kasih sekaligus mitra BGN untuk wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), Jackson Situmorang mengungkapkan, dibutuhkannya peran pemerintah daerah (pemda) untuk membuka dapur lagi dengan mengajukan permohonan ke BGN.
"Banyak siswa dari sekolah lain yang menanti program ini, sesuai kuota yang diberikan maka kapasitas saya hanya menyanggupi di Tarakan Utara," tuturnya.
Jackson menyebutkan tiga cara untuk melanjutkan dan mengembangkan program MBG di Tarakan oleh BGN, cara-cara tersebut bisa digunakan jika dikoordinasikan dengan baik.
"Pertama BGN langsung membuka dapur, kedua libatkan instansi seperti BUMN, TNI, Polri atau pemda, ketiga ya menggunakan mitra seperti saya, bisa langsung daftar ke BGN," rincinya.
Dirinya akan menyambut positif jika ada mitra baru di Tarakan yang ingin menjadi bagian dari program nasional ini, karena peluang terbuka bagi siapa saja yang ingin berkontribusi. Ia juga berharap pemkot berkontribusi dalam pelaksanaan program MBG, untuk setiap perencanaan bisa didiskusikan dengannya yang siap memfasilitasi dan mendukung penuh keterlibatan banyak pihak.
"Menunggu respon positif dari pihak-pihak di sana, saya siap duduk bareng diajak diskusi, akan saya dukung demi kelancaran program ini," tutupnya. (*wld)