• Senin, 22 Desember 2025

Gempa di Tarakan Rusak Ramayana dan Bandara Juwata

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 09:18 WIB

TARAKAN – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo (M) 4,8 mengguncang Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu (5/11/2025) sore, sekitar pukul 17.37 WIB. Guncangan yang terasa kuat ini sontak membuat warga panik dan berhamburan keluar dari rumah dan gedung.

Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak di laut, pada koordinat 3,33° LU dan 117,82° BT, atau sekitar 24 kilometer tenggara Tarakan dengan kedalaman dangkal 10 kilometer.

Baca Juga: Tarakan Diguncang Gempa Susulan M2.7, Ini Kata BMKG 

“Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan, bukan karena pergerakan Lempeng Maratus,” tegas Rasmid saat dikonfirmasi pada Rabu malam.

Intensitas V MMI dan Kerusakan Infrastruktur

Getaran gempa dirasakan sangat kuat di Tarakan, mencapai intensitas IV-V MMI. Pada skala ini, getaran dapat menyebabkan banyak warga terkejut, barang-barang berjatuhan, dan bahkan menimbulkan kerusakan struktural pada bangunan.

Laporan awal yang diterima BMKG mengonfirmasi adanya kerusakan pada sejumlah fasilitas penting dan ikonik kota.

"Laporan yang kami terima, beberapa bangunan di Tarakan mengalami kerusakan. Di antaranya atap lantai dua Ramayana dan Bandara Juwata Tarakan yang ambruk, serta tembok rumah roboh di Kampung Empat dan Mamburungan," jelas Rasmid.

Guncangan juga dirasakan di wilayah lain, yaitu Pulau Bunyu (IV MMI), Tanjung Selor, Berau, Nunukan (III-IV MMI), hingga Malinau (III MMI).

Hingga pukul 17.51 WIB, BMKG mencatat belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Meskipun demikian, Rasmid mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan, serta tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Rasmid menekankan pentingnya bagi warga untuk memeriksa kondisi bangunan sebelum memutuskan kembali ke dalam rumah.

“Periksa kondisi bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. Pastikan tidak ada keretakan yang membahayakan,” ujarnya.

Masyarakat diminta untuk mengakses informasi resmi mengenai gempa bumi hanya melalui kanal komunikasi BMKG yang terverifikasi, seperti akun Twitter @infoBMKG, situs resmi bmkg.go.id, serta aplikasi resmi InfoBMKG dan WRS-BMKG untuk pembaruan terkini. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X