Saat senja menjelang dan azan maghrib tiba, itulah waktunya menyantap hidangan buka puasa. Tapi, bagi sebagian orang, ini merupakan panggilan untuk mengambil sebatang rokok dan membakar ujungnya alias saatnya langsung merokok saat berbuka puasa.
Mungkin sering terlintas pemikiran bahwa sekadar satu rokok setelah berbuka tidak masalah. Namun, apakah Anda benar-benar tidak menyadari bagaimana dampaknya langsung merokok saat berbuka puasa bagi kesehatan tubuh?
Baca Juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Berpuasa ketika Cuaca Panas
Bagi para perokok berat, langsung merokok saat berbuka puasa mungkin terasa sebagai cara untuk meredakan stres atau sekadar memenuhi kebiasaan. Namun, sedikit yang menyadari betapa bahayanya kebiasaan ini bagi kesehatan tubuh kita.
Langsung merokok saat berbuka puasa bisa menjadi kebiasaan yang merugikan kesehatan tubuh Anda. Apalagi ketika perut masih sangat kosong, tubuh belum terisi cairan atau nutrisi. Bahkan efek dari menghirup asap rokoknya saja bukan hal yang dapat disepelekan, efeknya bisa berbahaya saat perut kosong setelah seharian berpuasa.
Baca Juga: Tip Menjaga Pola Makan Sehat saat Lebaran untuk Hindari Penyakit
Dampaknya pada tubuh dapat langsung terasa dan mengganggu kesehatan secara keseluruhan. Dari mulut yang kering hingga peningkatan risiko penyakit serius, merokok saat berbuka puasa memiliki konsekuensi yang patut dipertimbangkan dengan serius.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, merokok dalam keadaan perut kosong tanpa nutrisi, berarti sama saja memasukan asupan pertama berupa zat-zat beracun ke dalam tubuh
Saat Anda merokok, efek dari nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya akan langsung masuk ke otak dan terserap ke dalam perut dan sistem peredaran darah Anda, nikotin yang masuk dalam waktu singkat dengan jumlah yang banyak dapat memberikan efek mual dan menimbulkan efek sakit kepala.
Selain itu, karena karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok mengikat hemoglobin darah 300 kali lebih kuat dari oksigen, hal tersebut dapat mengganggu aliran darah dan sirkulasi monoksida menjadi sangat banyak di dalam tubuh, yang menyebabkan tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Menghirup asap rokok juga dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan dapat memicu batuk. Oleh karena itu, langsung merokok saat waktu buka puasa tiba tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan juga memberikan dampak yang buruk bagi orang di sekitar.
Selain itu, jika anda memiliki rasa atau niat ingin berhenti merokok, waktu saat bulan Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk anda karena setelah kurang lebih 14 jam berpuasa, otomatis anda tidak merokok selama itu juga sehingga hal ini memungkinkan anda bisa lepas dari efek kecanduan nikotin dalam rokok ini.
Dilansir dari kanal resmi YouTube Kementerian Kesehatan RI, dalam video podcast dr. Eva Susanti menjelaskan bahwa jika ada perokok yang sungguh – sungguh ingin berhenti merokok bisa hubungi hotline kemenkes yang ada di tiap bungkus rokok. Dr. Eva menjelaskan bahwa upaya berhenti merokok ini akan dimulai dari nanti perokok akan diberikan konsultasi gratis di puskesmas terdekat agar dapat terus terpantau secara intens. Biasanya dalam waktu kurang lebih 6 bulan, banyak yang berhasil berhenti namun tidak menutup kemungkinan juga akan gagal jika niat berhentinya kurang kuat.