• Senin, 22 Desember 2025

Waspadai Kasus Influenza A yang Kian Meningkat, Ini 10 Tanda-Tandanya

Photo Author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 10:30 WIB
Ilustrasi flu
Ilustrasi flu

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan kemungkinan meningkatnya kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, yang kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara.

Ada empat jenis virus influenza, yaitu A, B, C, dan D. Virus influenza tipe A dan B beredar di masyarakat dan menyebabkan epidemi penyakit musiman. Influenza A adalah jenis virus influenza yang paling sering menyebabkan wabah flu musiman dan pandemi. Virus ini terus bermutasi, menghasilkan strain baru yang dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah. Influenza A dapat menginfeksi berbagai jenis hewan, termasuk manusia, burung, dan babi.

H3N2 adalah salah satu subtipe dari virus influenza A. Meskipun ada beberapa tipe influenza, tetapi hanya influenza A yang dibagi lagi menjadi subtipe. 
Virus H3N2 adalah jenis influenza non manusia yang biasanya beredar pada babi, tetapi dapat menular ke manusia. Virus influenza yang umumnya beredar pada babi dikenal sebagai “swine influenza viruses” atau virus flu babi.

Jika virus ini menular ke manusia, maka disebut sebagai “virus varian”. Virus H3N2 diketahui beredar pada babi sejak tahun 2010, dan pertama kali terdeteksi pada manusia pada tahun 2011. Sejak saat itu, virus H3N2 tercatat menyebabkan infeksi pada manusia setiap tahun.

Influenza A terjadi ketika virus menginfeksi jaringan pada saluran pernapasan atas (seperti sinus, mulut, dan tenggorokan) atau saluran pernapasan bawah (paru-paru).

Virus ini kemudian berkembang biak di dalam jaringan tersebut dan menimbulkan gejala. Jenis flu ini sangat mudah menular. Kamu bisa tertular atau menularkannya lewat batuk, bersin, tertawa, atau bahkan saat berbicara dari jarak dekat.

Virus juga dapat menempel pada permukaan benda dan kemudian menyebar ketika orang lain menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.

Virus influenza tipe ini juga dikenal sering bermutasi dengan cepat setiap musim flu. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh mungkin tidak langsung mampu melawan bentuk virus yang baru, meskipun kamu sudah pernah sakit flu sebelumnya. Selama beberapa hari, tubuh akan menunjukkan gejala flu sementara sistem imun bekerja keras melawan infeksi.

Influenza A terutama menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat meliputi:

- Nyeri tubuh atau otot.
- Batuk.
- Diare.
- Kelelahan.
- Demam atau menggigil.
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Fotofobia (sensitif terhadap cahaya terang).
- Hidung berair atau tersumbat.
- Sakit tenggorokan.

Dalam kasus yang lebih parah, influenza A dapat menimbulkan gejala tambahan. Gejala ini jarang terjadi, tetapi bisa menjadi darurat medis: Hipotensi (tekanan darah rendah), sesak napas atau kesulitan bernapas dan Takikardia (detak jantung sangat cepat dan berdebar).

Dokter umumnya mendiagnosis influenza A melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Ini biasanya sudah cukup, terutama saat musim flu. Jika gejala berlangsung lama atau mirip dengan penyakit lain (misalnya COVID-19), dokter dapat meminta pemeriksaan laboratorium tambahan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

6 Tanda Awal Serangan Jantung yang Sering Diabaikan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:15 WIB
X