• Minggu, 21 Desember 2025

Bahaya Konsumsi Berlebihan: Kafein Ternyata Bisa Jadi Sumber Stres bagi Tubuh dan Pikiran

Photo Author
- Senin, 24 November 2025 | 09:19 WIB
ilustrasi kopi dan teh
ilustrasi kopi dan teh

Kafein, baik yang bersumber dari kopi maupun minuman berenergi, sering menjadi pilihan utama untuk meningkatkan tenaga dan fokus. Namun, para ahli memperingatkan bahwa konsumsi zat stimulan ini secara berlebihan dapat berubah menjadi sumber stres yang signifikan bagi tubuh dan kesehatan mental.

Menurut laporan Hindustan Times, Dr. Nisha, Ahli Gizi di Motherhood Hospital, Gurugram, India, menyatakan bahwa banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein dapat menumpuk dalam sistem tubuh dan menimbulkan dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis.

"Bahkan sedikit lebih banyak (kafein) dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, dan suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” ujar Dr. Nisha.

Dr. Nisha menyebutkan tanda-tanda awal kelebihan kafein seperti merasa gemetar atau tidur terganggu. Lebih lanjut, berikut adalah lima tanda atau gejala utama bahwa tubuh Anda telah mengonsumsi kafein melampaui batas yang disarankan:

5 Gejala Tubuh Kelebihan Kafein

Gelisah dan Cemas Berlebihan Kafein bekerja dengan memblokir adenosin (senyawa pemicu kantuk) dan menstimulasi sistem saraf pusat, memicu pelepasan adrenalin berlebih. Hal ini dapat memperburuk gangguan kecemasan, meningkatkan stres, dan memengaruhi fokus serta suasana hati secara negatif.

Gangguan Tidur Serius Dengan waktu paruh eliminasi antara 5–6 jam, kafein yang dikonsumsi terlalu sore dapat menunda siklus tidur nyenyak. Kualitas tidur yang buruk akan mengganggu proses pemulihan tubuh, menurunkan imunitas, dan merusak regulasi suasana hati.

Jantung Berdetak Kencang atau Tidak Beraturan (Palpitasi) Kelebihan kafein memicu adrenalin yang menstimulasi jantung, menyebabkan detak jantung meningkat dan bahkan berdetak tidak beraturan saat istirahat. Sebuah laporan dari Journal of Psychopharmacology menekankan bahwa stres kardiovaskular dan palpitasi yang terus-menerus memerlukan evaluasi medis.

Masalah Pencernaan Kafein bersifat diuretik dan laksatif, serta dapat meningkatkan produksi asam lambung. Gejalanya termasuk sering ke kamar mandi, kram perut, refluks asam, atau sakit lambung. Dampaknya bisa menyebabkan dehidrasi, malabsorpsi nutrisi, dan iritasi saluran cerna.

Sakit Kepala Harian atau Sakit Withdrawal Kafein dapat menyempitkan pembuluh darah di otak. Penghentian konsumsi secara mendadak menyebabkan pembuluh darah melebar kembali, yang memicu rasa sakit. Ini menunjukkan adanya ketergantungan dan dapat menyebabkan siklus withdrawal yang menyakitkan.

Kiat Mengurangi Kafein

Untuk meminimalkan gejala kelebihan kafein, Dr. Nisha menyarankan beberapa langkah bertahap:

Hidrasi: Perbanyak konsumsi air putih untuk mendukung proses detoksifikasi tubuh.

Bertahap: Kurangi dosis kafein 25–50 mg setiap 3–4 hari untuk meminimalkan sakit kepala dan kelelahan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

6 Tanda Awal Serangan Jantung yang Sering Diabaikan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 11:15 WIB
X