Di usia 40 tahun ke atas, banyak orang yang mulai mengeluhkan gigi yang gampang ngilu, gusi berdarah saat disikat, samapai gigi yang terasa longgar. Tapi sayangnya, keluhan itu sering dianggap wajar karena faktor usia. Padahal, kalau dibiarkan terus-menerus ganguan kecil itu bisa berkembang mernjadi masalah serius yang mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) 2018 mencatat bahwa lebih dari 67% orang Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut. Yang lebih menghawatirkan, banyak dari mereka tidak pernah memeriksakan diri ke dokter gigi, kecuali sakitnya sudah tak tertahankan.
Masalah gigi dan mulut seperti radang gusi, gigi berlubang, dan infeksi bisa berdampak lebih luas. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit gusi kronis bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, bahkan diabetes. Ini karena bakteri dalam mulut bisa masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan di organ tubuh dalam.
Menurut para ahli kesehatan, usia 40-an adalah titik krusial untuk mulia menjaga kesehatan mulut secara lebih serius. Di usia ini, produksi air liur menurun, dan kebiasan makan serta pola hidup mulai menampakkan dampaknya. Merokok, minuman manis, jarang sikat gigi malam, hingga stress diam-diam ikut memperburuk kondisi mulut.
Supaya gigi tetap kuat sampai usia lanjut, berikut beberapa kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan:
• Sikat gigi dua kali sehari dengan durasi minimal dua menit
• Bersihkan sela-sela gigi menggunakann benang gigi atau sikat interdental
• Kurangi konsumsi makanan manis dan lengket
• Bilas mulut setelah mnimum kopi, the, atau minuman manis
• Periksa gigi minimal 6 bulan sekali, meski tidak ada keluhan
Merawat gigi mungkin terasa spele, tapi dampaknya luar biasa. Gigi yang kuat membuat kitab isa makan dengan tenang, tidur tanpa nyeri, dan senyum tanpa malu. Dan yang paling penting tidak ada usia yang terlalu tua untuk mulai peduli. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Karena pada akhirnya, hidup nyaman sampai tua itu bukan soal punya rumah besar atau banyak uang. Tapi bisa mengunyah makanan enak tanpa rasa sakit pun sudah jadi berkah. (Arsandha Agadistria Putri)