BALIKPAPAN – Tim SAR gabungan menemukan empat korban kecelakaan ponton milik PT Borneo Damai Lestari (BDL) yang tenggelam di Perairan Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (12/11/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan, mengatakan bahwa pencarian dilakukan sejak dini hari dan berhasil menemukan empat korban di lokasi berbeda.
“Kami menyampaikan duka mendalam atas wafatnya keempat korban. Temuan ini merupakan hasil kerja keras, ketelitian, dan sinergi dari seluruh unsur Tim SAR Gabungan. Operasi akan terus dilanjutkan untuk mencari empat korban lainnya yang masih hilang,” ujar Dody.
Baca Juga: Ponton Bermuatan Karyawan dan Semen Tenggelam di Sungai Mahakam, 28 Orang di Atas Kapal
Berdasarkan laporan resmi Basarnas Balikpapan, berikut kronologi temuan korban pada Rabu pagi:
Pukul 06.00 WITA: Tim berhasil mengevakuasi korban pertama, Marselus Bouk alias Cello (24), ditemukan pada jarak 3,69 kilometer dari lokasi kejadian.
Pukul 06.50 WITA: Korban kedua, Anci Anwar (50), ditemukan pada jarak 5,4 kilometer dari titik awal. Keduanya langsung dievakuasi ke RSUD Harapan Insan Sendawar, Barong Tongkok, untuk proses identifikasi dan penyerahan kepada keluarga.
Pukul 08.20 WITA: Korban ketiga, Dedi (47), ditemukan di koordinat 0°3'22.50"S 115°40'42.90"E, sekitar 13,2 kilometer dari lokasi awal tenggelamnya ponton.
Pukul 08.50 WITA: Korban keempat, Yanto (41), ditemukan di sekitar lokasi kejadian pada koordinat 0°1'59.72"S 115°36'15.99"E.
Dengan temuan ini, jumlah korban yang masih dinyatakan hilang kini tersisa empat orang. Tim SAR gabungan masih melanjutkan operasi pencarian di area yang telah ditentukan.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (10/11/2025) malam. Ponton milik PT Borneo Damai Lestari (BDL) itu mengangkut 28 orang, terdiri dari 25 karyawan dan 3 motoris.
Insiden bermula sekitar pukul 08.00 WITA, ketika ponton berangkat dari dermaga PT BDL di Kampung Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram, menuju Kampung Linggang Muara Leban, Kecamatan Long Iram. Setibanya di tujuan, para karyawan memuat semen ke atas ponton.
Sekitar pukul 20.00 WITA, setelah proses pemuatan selesai, ponton yang membawa semen serta 28 penumpang itu berlayar kembali menuju dermaga asal. Namun baru sekitar 150 meter dari tepian Sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Kampung Linggang Muara Leban, Kecamatan Tering, air tiba-tiba masuk dari bagian depan ponton.
Kapal kemudian oleng dan tenggelam dalam waktu singkat. Sebagian penumpang sempat melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri, sementara lainnya dinyatakan hilang.