• Minggu, 21 Desember 2025

Program “Terima Kaseh Guru Ngajiku”, Wujud Penghargaan Pemkab Kukar untuk Para Pengabdi Agama di Akar Rumput

Photo Author
- Rabu, 12 November 2025 | 20:05 WIB
Kabag Kesra Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza (Elmo/Prokal.co)
Kabag Kesra Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza (Elmo/Prokal.co)

PROKAL.CO, TENGGARONG – Di balik keseharian yang sederhana, banyak guru ngaji, imam masjid, dan marbot di Kutai Kartanegara (Kukar) yang terus berkhidmat tanpa pamrih demi menjaga cahaya iman dan ilmu di tengah masyarakat. Dedikasi para pengabdi keagamaan inilah yang menjadi inspirasi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar di bawah kepemimpinan Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin menyiapkan program “Terima Kaseh Guru Ngajiku”.

Program ini merupakan salah satu dari 17 Program Dedikasi Kukar Idaman Terbaik, yang dirancang sebagai bentuk apresiasi nyata bagi para tokoh agama Islam di daerah. Melalui program ini, mereka akan mendapatkan kesempatan umrah gratis sebagai penghargaan atas pengabdian dan peran mereka dalam membina umat.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah mematangkan dasar hukum pelaksanaan program melalui penyusunan Peraturan Bupati (Perbup).

“Setelah Perda RPJMD disahkan, baru kita bahas bersama tim teknis mengenai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak-juknis), termasuk mekanisme dan kriteria penerima manfaatnya,” ujar Dendy, Rabu (12/11).

Dendy menyebut, proses pendataan nantinya akan menggunakan basis data dari Kementerian Agama (Kemenag) agar penetapan peserta umrah dilakukan secara objektif dan tepat sasaran.

“Pendataan bisa mengacu pada data Kementerian Agama, dengan syarat peserta memiliki izin resmi dan beridentitas sebagai warga Kukar,” jelasnya.

Program ini dirancang bukan sekadar sebagai bentuk penghargaan simbolis, tetapi juga pengakuan terhadap peran penting para guru ngaji dan pengurus masjid yang selama ini menjadi penjaga nilai moral masyarakat.

“Insyaallah pelaksanaannya dimulai pada tahun 2026,” kata Dendy.

Lebih dari sekadar perjalanan ibadah, “Terima Kaseh Guru Ngajiku” diharapkan menjadi sumber semangat baru bagi para pengabdi agama di desa-desa dan kampung-kampung, yang selama ini bekerja dalam senyap namun memberi dampak besar pada kehidupan spiritual masyarakat.

“Kami ingin menghadirkan penghargaan yang bukan hanya bersifat materi, tapi juga bernilai spiritual. Mereka layak mendapatkan kesempatan ini karena telah berjuang membangun karakter dan ketakwaan umat,” tutup Dendy. (adv/moe)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X