PROKAL.CO, TENGGARONG – Pembangunan revitalisasi bangunan Pasar Tangga Arung bukan sekadar menghadirkan gedung megah, tetapi juga diarahkan untuk membentuk wajah baru perdagangan daerah dengan konsep pasar modern yang tertata dan nyaman. DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan pentingnya pengelolaan profesional agar pasar tersebut menjadi ikon ekonomi baru sekaligus kebanggaan masyarakat.
Ketua DPRD Kukar Ahmad Yani mengatakan, penataan lapak dan pengaturan jenis dagangan harus dilakukan secara rapi dan terorganisir sejak awal. Menurutnya, tata letak pedagang merupakan unsur penting yang akan memengaruhi kenyamanan pengunjung dan citra kota Tenggarong sebagai pusat aktivitas ekonomi yang modern.
“Lapak-lapak tidak boleh bercampur. Harus sesuai tempatnya. Misalnya, pakaian di area pakaian, kuliner di area kuliner. Semua harus tertata rapi,” ujarnya.
Yani menjelaskan, pasar baru ini akan mengusung konsep pasar kering, artinya aktivitas penjualan bahan basah seperti ikan dan daging tidak diperbolehkan di kawasan tersebut. Pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi khusus di Mangkurawang untuk menampung aktivitas jual beli bahan basah.
“Pasar ini adalah pasar kering, bukan pasar basah. Artinya tidak boleh jualan ikan atau bahan basah lainnya di sini. Untuk itu sudah disiapkan tempat di Mangkurawang,” tegasnya.
Penerapan konsep pasar kering, lanjut Yani, bertujuan menjaga kebersihan, kenyamanan, dan estetika lingkungan pasar, sekaligus memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi masyarakat. Ia menilai, pengelolaan pasar baru harus mengacu pada standar pusat perbelanjaan modern.
“Pasar ini harus dikelola secara profesional. Seperti mall yang manajemennya tertata dengan baik. Kalau dikelola serius, wajah pasar akan berubah, lebih modern dan menarik,” katanya.
Selain pemerintah, Yani juga meminta pedagang ikut beradaptasi dengan konsep baru. Ia menekankan pentingnya kerja sama dalam menata lapak, mempercantik tampilan, serta menyesuaikan jenis dagangan dengan zonasi yang telah ditetapkan.
“Lapak-lapak harus dipercantik, kuliner ditata agar lebih menarik. Penjual juga perlu dibimbing oleh dinas pasar dan instansi terkait agar sesuai aturan,” jelasnya.
Yani optimis, apabila sistem manajemen yang baik dan kolaborasi antara pemerintah, pengelola, dan pedagang ini diterapkan. Pasar baru Tenggarong akan menjadi ruang publik yang bersih, tertata, dan representatif.
“Kami ingin pasar ini menjadi simbol kemajuan perdagangan Kukar. Bukan hanya tempat jual beli, tapi juga daya tarik ekonomi baru bagi masyarakat,” tandasnya. (adv/moe)