• Minggu, 21 Desember 2025

PAMA Baya Gelar Bimtek Pelajaran Inklusi bagi Guru, Kepala BGTK Kaltim Sampaikan Dukungan dan Apresiasi

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 13:10 WIB
ANTUSIAS : Nampak para guru PAUD dan SD Se-Kecamatan Tenggarong Seberang antusias ikuti bimtek inklusi.
ANTUSIAS : Nampak para guru PAUD dan SD Se-Kecamatan Tenggarong Seberang antusias ikuti bimtek inklusi.



TENGGARONG - Dalam rangka memberikan pembekalan kepada tenaga kependidikan, PT Pamapersada Nusantara Distrik Baya (PAMA Baya) kembali berkolaborasi bersama PT Jembayan Muara Bara (JMB) dan PT Khotai Makmur Insan Abadi (KMIA) menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) pelajaran inklusi. Kegiatan yang juga menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara tersebut berlangsung selama lima hari dan diikuti peserta terdiri dari guru TK, SD/MI Se- Kecamatan Tenggarong Seberang, Selasa hingga Jumat (17-21/11).

Acara tersebut dihadiri Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) provinsi Kaltim, Wiwik Setiawati, Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono, manajemen PAMA Baya, JMB, KMIA dan para peserta pelatihan bimtek sebanyak 94 orang terdiri dari tenaga pengajar PAUD dan SD Se-Kecamatan Tenggarong Seberang.

Manajemen PAMA Baya hadir menyampaikan sambutan.

Dikatakan Wiwik Setiawati, kegiatan bimtek ini bentuk kepedulian pihak swasta terhadap tenaga pendidikan di provinsi Kaltim. Salah satunya berupa dukungan langsung untuk menambah ilmu para guru di Kecamatan Tenggarong Seberang dalam menghadapi peserta didik yang memerlukan lebih perhatian dari para guru. “Oleh karena itu, saya dari kepala balai mengucapkan terima kasih kepada PT PAMA Baya dan pemerintah Kukar yang mendukung kegiatan bimtek pelajaran inklusi hingga dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.
Project Manager PAMA Baya, Fedo Ferdiansyah melalui Csr Officer PAMA Baya, Edwan Akhrizani mengatakan bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para guru dalam menangani peserta didik berkebutuhan khusus yang berada di lingkungan sekolah inklusi. Bimtek ini bukan hanya fokus pada teori, tetapi juga praktik langsung. Para guru melakukan simulasi bagaimana menghadapi siswa dengan hambatan berbeda-beda, baik dari sisi perilaku aktif berlebihan, hambatan wicara hingga kesulitan fokus belajar. “Guru harus mampu melakukan asesmen cepat dan memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan unik tiap anak,” ungkap Edwan.
Sementara itu, Tego Yuwono, melalui kegiatan bimtek ini berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin, mengingat pentingnya peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan inklusi. “Dengan pelatihan yang terus ditingkatkan, anak-anak inklusi di Kecamatan Tenggarong Seberang diharapkan dapat belajar dengan bahagia dan berkembang sesuai potensinya,” pungkasnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X