kutai-timur

Menyala Anak Muda, Yustinus Menyulut Semangat Puluhan Anak Sekolah Astra Agro Lestari 

Kamis, 24 Juli 2025 | 14:12 WIB
BERBAGI: Prada Yustinus Krisnando saat Sosialisasi dan Motivasi Masuk TNI di SMP Karya Nusa Lestari, Desa Marah Haloq, Kecamatan Telen, Kabupaten Kutim, Provinsi Kaltim. (ISTIMEWA)

Yustinus Krisnando (ISTIMEWA)

PROKAL.CO-Bagi Prada Yustinus Krisnando pulang ke kampung halaman bukan hanya soal nostalgia, melainkan tentang tanggung jawab moral untuk menyemai mimpi yang lebih besar di tanah tempat ia dibesarkan. 

Semangat dari seorang alumnus yang kini telah mengabdi sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), kembali untuk berbagi cerita perjuangan dan membakar semangat adik-adik kelasnya.
 
Baca Juga: Panduan Berkarir, Begini Cara Membangun CV yang Menarik dan Interview yang Sukses
 
Kegiatan yang bertajuk Sosialisasi dan Motivasi Masuk TNI oleh Alumni SMP Karya Nusa Lestari ini merupakan inisiatif sekolah yang berada di dalam kawasan operasional PT Karyanusa Ekadaya (KED), anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL) di Desa Marah Haloq, Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 
 
Kegiatan ini lahir dari tekad kuat untuk mencetak alumni berkualitas dan membangun karakter generasi muda sejak dini. 
 
Bagi sekolah yang letaknya cukup jauh dari pusat kota, memiliki alumni yang mampu menembus institusi ketat seperti TNI tentu menjadi bukti bahwa keterbatasan geografis bukan penghalang bagi kualitas dan tekad.
 
Dalam suasana yang sarat makna itu, Prada Yustinus, tidak datang sebagai tamu, tapi sebagai sosok yang pernah duduk di bangku yang sama, belajar di ruang kelas yang sama, dan ditempa oleh guru-guru yang sama. 
 
Dalam sesi sosialisasinya, ia memaparkan proses seleksi masuk TNI yang ketat, nilai-nilai disiplin yang harus dipegang teguh, serta gaya hidup sehat yang wajib dibangun sejak remaja. 
 
Baca Juga: Waduh..!! Usai Dilantik Jadi PPPK, Puluhan Guru di Blitar Ajukan Cerai
 
“Jaga pola hidup sehat, rajin olahraga, dan makan bergizi. Stamina dan kebugaran bukan hanya syarat fisik, tapi fondasi mental untuk bertahan dalam proses seleksi,” tegas Yustinus di hadapan puluhan siswa yang menyimak dengan penuh antusias.
 
Bagi siswa SMP, masa-masa ini adalah saat pencarian jati diri. Di sinilah karakter dibentuk, dan tujuan hidup mulai dipetakan. 
 
Kehadiran sosok nyata yang pernah menjadi bagian dari mereka menjadi pemantik luar biasa. 
 
Sosialisasi yang biasanya hanya menjadi rutinitas formal, kali ini berubah menjadi dialog penuh makna, dibalut semangat dan keinginan untuk menembus batas.
 
Kepala SMP Karya Nusa Lestari, Rizal Taufiq, menyambut hangat kehadiran Yustinus sekaligus menegaskan pentingnya kegiatan serupa sebagai bagian dari proses pendidikan karakter. 
 
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, terlebih lagi hal yang paling membanggakan dalam sosialisasi kali ini adalah karena narasumbernya merupakan alumni sekolah ini. Kehadirannya memberikan efek psikologis positif bagi siswa, karena mereka melihat bahwa dari sekolah ini, dari desa ini, seseorang bisa menjadi prajurit TNI,” ujar Rizal.
 
“Kami percaya bahwa sosialisasi seperti ini bukan hanya memperluas wawasan siswa, tetapi juga membantu membangun karakter mereka menjadi lebih baik, disiplin, dan bertanggung jawab,” sambungnya.
 
Baca Juga: Rindu Keluarga dan Tak Kerasan, Lima Siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Ini Lari dari Sekolah
 
Yustinus sendiri mengaku bahwa momen ini adalah bentuk pengabdiannya yang lain, selain bertugas di institusi negara. 
 
“Terima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada siswa,” ujar Yustinus.
 
“Saya juga berterima kasih kepada bapak/ibu guru yang telah sabar mendidik saya ketika bersekolah di SMP Karya Nusa Lestari ini. Di sekolah inilah karakter dan kepribadian saya dibentuk,” tambahnya. 
 
Ia juga berharap para siswa dapat memahami nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi prajurit TNI yang baik yakni nilai disiplin, integritas, loyalitas, komitmen, dan profesionalisme. 
 
Baca Juga: Siap-Siap, Disnakertrans Berau Akan Gelar Enam Pelatihan untuk Cetak Tenaga Terampil, Ini Daftarnya
 
Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat, bahwa keberhasilan sebuah sekolah tidak hanya diukur dari angka kelulusan atau akreditasi, melainkan dari jejak para alumninya yang mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. 
 
Dan hari itu, di tengah hijaunya kawasan perkebunan sawit PT KED, sebuah teladan telah kembali untuk membakar semangat adik-adiknya. 
 
Bahwa mimpi itu bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari sebuah desa kecil bernama Marah Haloq. (far)

Tags

Terkini