Tidak salah rasanya jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memasukkan Desa Wisata Tompo Bulu, di Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan (Sulsel), masuk ke 75 desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun lalu.
Oleh : Nur Asriani
HIJAU dan masih asri. Kemenparekraf menyatakan, kawasan tersebut masuk Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki pemandangan alam pegunungan yang sangat asri. Memberikan hawa sejuk. Seperti Nur Asriani, yang belum lama ini bertandang ke kawasan tersebut. “Pengelolaannya kan langsung dari masyarakat setempat. Artinya desa itu juga akan memajukan masyarakatnya. Nah, wisata begitu yang nantinya dicari di masa depan. Seperti bersatu dengan alam, produk ramah lingkungan. Apalagi budaya lokalnya masih terjaga, ditambah keramahan penduduk. Worth it lah tempatnya," ungkapnya.
Baca Juga: Lakeview, Area Bekas Tambang di Samboja yang Disulap Menjadi Wisata IKN
Potensi yang ada di desa yang berada di Kecamatan Balocci dan berjarak 56 kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, mampu bicara banyak di dunia pariwisata. Sehingga, kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Tompo Bulu bisa semakin banyak.
Ani juga menyempatkan mendaki Gunung Bulu Saraung. Sebuah pilihan tepat merasakan sensasi lain dari wisata di Sulawesi Selatan. Dengan ketinggian 1.535 meter di atas permukaan laut, gunung itu menyuguhkan tantangan dan petualangan yang dapat menambah keseruan liburan. Gunung tersebut juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang terkenal sebagai habitat berbagai jenis kupu-kupu.
Baca Juga: Wisata Bekantan, Daya Tarik Baru Tapin Selatan
Gunung Bulusaraung menjadi salah satu gunung favorit bagi para pendaki di Sulawesi Selatan. “Tingginya tidak begitu kalau dibandingkan gunung-gunung lain di Indonesia. Tapi bukan soal mudah. Gunung Bulusaraung menjadi habitat asli beberapa fauna seperti kera hitam, musang, dan berbagai jenis kupu-kupu.
Jalur menuju puncak Gunung Bulusaraung dipenuhi bebatuan dengan medan yang cukup terjal. Jalur itu tentu menguji ketahanan fisik sih,” ungkapnya.
Baca Juga: Wisata Air Terjun Batu Mahasur Resmi Dibuka
Memiliki 10 pos peristirahatan, termasuk pos terakhir yang berada di puncak. Pos kesembilan biasanya digunakan berkemah pendaki yang ingin menikmati momen matahari terbit di puncak gunung. Perjalanan dari pos sembilan menuju puncak Gunung Bulusaraung memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Dari atas puncak, pendaki dapat menyaksikan pemandangan indah dari hamparan Karst Maros yang menjadi bonus dari pendakian ke gunung tersebut. (dra/k8)