• Senin, 22 Desember 2025

Riswahyuni Mewakili Balikpapan di IN2HCC dengan Menu Khas Kutai

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 08:45 WIB
HIDANGAN ISTIMEWA: Mewakili Balikpapan di ajang IN2HCC, Riswahyuni menyajikan berbagai menu khas Kutai. (Foto: Ulil)
HIDANGAN ISTIMEWA: Mewakili Balikpapan di ajang IN2HCC, Riswahyuni menyajikan berbagai menu khas Kutai. (Foto: Ulil)

 

Riswahyuni, pemilik Cake SalaKilo, baru saja kembali dari Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah mewakili Kota Minyak dalam ajang Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) 2024. Ia membagikan pengalaman berharga yang didapat dalam kompetisi bergengsi ini.

Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di Kawasan Timur Indonesia, yang merupakan inisiatif Bank Indonesia (BI) sebagai bagian dari Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024.

Tema yang diusung adalah "Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Regional". "Alhamdulillah, Kantor Perwakilan Wilayah BI Balikpapan memfasilitasi segala kebutuhan kami selama di sana," ungkap Yuni, sapaan akrabnya, pada Jumat (12/7). 

Fesyar 2024 menyoroti tiga program unggulan dalam pengembangan ekonomi syariah, yaitu penguatan ekosistem halal, penguatan keuangan syariah, dan peningkatan literasi serta gaya hidup halal.

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan termasuk showcasing industri kreatif syariah Indonesia (IKRA), peningkatan kapasitas, dan kompetisi syariah, sebagai langkah positif mendukung pengembangan kuliner halal di Indonesia Timur. 

IN2HCC tahun ini menjadi momen istimewa bagi Riswahyuni karena ia berkesempatan berpartisipasi. "Saya merasa bangga dan terhormat bisa mewakili Balikpapan di ajang bergengsi ini," tuturnya.

Kompetisi ini melibatkan para chef profesional, termasuk pelajar dan santri, dalam dua kategori berbeda. Yuni berkompetisi di antara chef hotel bintang lima dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri kuliner.

Meskipun belum berhasil meraih juara, partisipasinya di IN2HCC 2024 menjadi kebanggaan tersendiri dan langkah penting untuk mempromosikan kekayaan kuliner Kalimantan Timur ke tingkat nasional dan internasional.

Yuni menjelaskan bahwa persiapan untuk menu yang dilombakan dimulai sebulan sebelumnya, meliputi pemilihan menu hingga uji coba. Saat lomba di The Park Mall Kendari, para peserta hanya diberikan waktu 90 menit untuk menyajikan menu.

Bukan hanya tiga menu, Yuni berhasil menyajikan empat menu dengan sempurna. "Waktu terasa sangat cepat, terutama saat memastikan semua bahan dan presentasi berjalan dengan baik," ujarnya.

 

Semua juri memberikan pujian atas rasa menu yang ia sajikan, yang kaya akan kearifan lokal dengan cita rasa Kutai. Yuni sengaja ingin menonjolkan Kutai, yang kaya akan sejarah dan kuliner.

Salah satu menu unggulan Yuni adalah Gangan Asam Kutai dengan Bawang Dayak, Nasi Bekepor IKN dengan Iga Bakar, dan Es Bubur Ba'ayak Kelor. "Kami ingin memperkenalkan lebih banyak nama-nama menu tradisional Kutai kepada masyarakat luas, sekaligus memperkenalkan Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelas Yuni.

"Semoga menu-menu dari Kalimantan Timur, khususnya Kutai yang juga bagian dari IKN, dapat semakin dikenal dan mendunia. Ini adalah kesempatan besar untuk memperluas jaringan dan pengetahuan kuliner kami," tambahnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X