• Minggu, 21 Desember 2025

Kenapa Masakan Ibu Selalu Paling Enak? Ini Jawaban dari Ilmu dan Rasa

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi ibu dan anak memasak.
Ilustrasi ibu dan anak memasak.

Buat banyak orang, tidak ada yang bisa menandingin rasa masakan ibu dirumah. Nasi goreng buatan warung boleh lebih wangi, ayam geprek di luar bisa lebih pedas, dan pasta di kafe mungkin lebih estetik tapi tetap saja, masakan ibu punya rasa yang sulit dijelaskan, seolah-olah menyentuh sesuatu yang lebih dalam dari sekedar lidah.

Pertanyaannya, kenapa bisa begitu? Apa yang membuat masakan ibu terasa istimewa, bahkan ketika bahannya sederhana dan bumbunya cuman itu-itu aja?

Baca Juga: Ini Rahasia Cewek Zaman Dulu Merawat Kulit Tanpa Serum dan Essence

Ternyata jawabannya bukan cuman soal nostalgia. Ada ilmu, emosi, dan psikolog rasa yang bermain di balik piring yang kita nikmati sejak kecil.
Menurut ahli neurogastronomi, rasa makanan bukan hanya ditentukan oleh lidah, tapi juga oleh otak dan emosi. Kenangan masa kecil, suasana rumah, suara ibu yang memanggil saat makan siap di meja, semu aitu menyatu dan membentuk persepsi yang kuat.

Sebuah studi dari University of Southern California menyebutkan bahwa aroma dan rasa makanan yang diasosiakan dengan rumah atau orang tercinta bisa memicu aktivitas otak di bagian limbik, yang bertanggung jawab atas emosi dan memori. Artinya, setiap kali kita mencicipi sayur buatan ibu, kita tidak hanya merasakan makanan, tapi kita juga merasakan kehangatan, keamanan, dan cinta.

Ibu-ibu dirumah sering memasak tanpa takaran. Sedikit ini, sejumput itu, secukupnya garam. Tapi justru kebiasaan itulah yang membuat rasa masakannya pas, karena sudah diulang puluhan, bahkan ratusan kali.

Ada alasan kenapa banyak orang bilang, “ibu gak pernah makan enak karena makanannya selalu untuk anak-anaknya.” Rasa cinta dalam bentuk paling nyata sering muncul di dapur, dalam bentuk sepiring nasi, lauk hangat, dan sambal dadakan.

Masakan ibu bukan soal keren atau viral di media sosial. Ia adalah ritual diam-diam yang penuh perhatian. Ibu tahu siapa yang suka telur setengah matang, siapa yang gak suka pedas, siapa yang makanannya harus dipisah dari sambal. Setiap masakan yang ia buat adalah tanda bahwa ia memperhatikan, bahkan ketika tak banyak kata diucapkan.

Momen menyadari keistimewaan masakan ibu sering datang saat kita sudah jauh entah karena kuliah, kerja, atau tinggal sendiri. Tiba-tiba, kita sadar bahwa rasa masakan di luar rumah tidak pernah bisa benar-benar sama.

Dan mungkin itulah yang membuat kita makin menghargainya. Kita mulai mencoba meniru resep ibu, tapi tetap saja rasanya belum bisa 100% menyamai. Mungkin bukan karena salah resep, tapi karena bumbu paling utama itu tidak dijual di toko yaitu kehadiran ibu dalam proses pembuatannya.

Masakan ibu punya rasa yang tidak akan bisa ditiru sepenuhnya. Ia adalah campuran antar bahan, pengalaman, kehangatan, dan cinta yang terus mengalir setiap hari, setiap waktu makan, tanpa kita sadari.

Maka saat kita punya kesempatan untuk pulang, makan bersama, atau bahkan sekedar mencium aroma dapur ibu, jangan lewatkan. Karena sesungguhnya, dalam semangkuk makanan yang ibu buat tersimpan hal yang lebih dari sekedar makanan, terdapat rumah, kasih sayang, dan kenangan. (Arsandha Agadistria Putri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X