• Minggu, 21 Desember 2025

Terancam Punah, Kadal Aligator Meksiko Jadi Korban Perdagangan Ilegal

Photo Author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 08:00 WIB
Kadal aligator Meksiko (Abronia graminea).
Kadal aligator Meksiko (Abronia graminea).

MEKSIKO- Kadal aligator Meksiko (Abronia graminea), spesies kadal berwarna hijau cerah yang memukau, kini berada di ambang kepunahan. Meskipun dilindungi oleh hukum Meksiko dan masuk dalam daftar CITES Appendix II, populasinya menurun drastis akibat perusakan habitat dan perdagangan ilegal yang merajalela.

Spesies ini, yang juga dikenal sebagai kadal aligator pohon hijau, adalah satwa endemik dataran tinggi Sierra Madre Oriental di Meksiko. Namun, daya tariknya yang unik, terutama warna hijau cerahnya, justru menjadi bumerang. Menurut laporan, kadal ini menjadi sasaran utama para kolektor, yang mendorong penyelundupan besar-besaran.

Baca Juga: Si Hijau Permata Hutan Awan: Mengenal Lebih Dekat Kadal Aligator Meksiko

Saat ini, IUCN Red List telah menetapkan statusnya sebagai Endangered (Terancam Punah). Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa kurang dari 2.500 individu dewasa yang tersisa di alam liar. Angka ini menggambarkan betapa gentingnya situasi, di mana upaya konservasi di taman nasional sering kali kalah cepat dengan laju deforestasi dan aktivitas ilegal.

Kisah kadal aligator Meksiko yang terancam punah menjadi cerminan nyata dari rapuhnya ekosistem hutan awan. Keberadaan kadal ini sangat bergantung pada kondisi habitatnya yang lembap di dataran tinggi antara 1.000 hingga 2.000 meter. Sayangnya, hutan-hutan ini menghadapi ancaman konstan dari deforestasi, penebangan liar, dan perluasan lahan pertanian.

Penurunan populasi Abronia graminea adalah sinyal bahaya yang menunjukkan bahwa seluruh ekosistem sedang berada di bawah tekanan. Hilangnya habitat tidak hanya membahayakan kadal ini, tetapi juga berbagai spesies lain yang bergantung pada hutan awan.

Meskipun sudah ada upaya konservasi, tantangan terus berlanjut. Perlindungan di taman nasional, bersama dengan penegakan hukum terhadap penyelundupan, adalah langkah penting. Namun, keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kesadaran global tentang pentingnya menjaga hutan awan, yang merupakan salah satu "permata" keanekaragaman hayati dunia. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X