• Minggu, 21 Desember 2025

Psikologi Modern Ungkap Bahaya Pola Asuh "Terlalu Baik": Anak Dipuji Berlebihan Rentan Kehilangan Daya Juang

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 08:59 WIB
Ilustrasi ibu dan anak memasak.
Ilustrasi ibu dan anak memasak.

4. Bahaya Membandingkan dan Kurangnya Teladan

Dua kesalahan fatal lainnya dalam pola asuh adalah:

Membandingkan Anak: Kalimat seperti “Lihat tuh, kakakmu rajin” ditafsirkan oleh otak anak sebagai ancaman sosial dan membuat mereka merasa tidak aman. Hal ini merusak self-esteem dan menanamkan pemikiran bahwa cinta orang tua bersyarat, hanya hadir saat mereka berhasil.

Terlalu Banyak Aturan, Minim Teladan: Anak lebih peka terhadap tindakan daripada kata-kata. Orang tua yang sibuk mengatur tetapi tidak memberi contoh akan menanamkan standar ganda dalam moral anak. Anak belajar memanipulasi situasi karena menangkap sinyal ketidakkonsistenan.

5. Kesalahan Adalah Bahan Bakar Kecerdasan

Kesalahan sering dianggap sebagai bukti ketidakmampuan, padahal psikologi menegaskan bahwa kesalahan adalah bahan bakar bagi kecerdasan. Anak yang tidak diberi ruang untuk salah tidak akan pernah belajar memperbaiki diri.

Tanpa pengalaman gagal dan umpan balik yang sehat, jalur berpikir kritis anak tidak terbentuk, membuat mereka tumbuh bergantung pada instruksi eksternal.

Para ahli menyimpulkan, pola asuh yang terlihat “baik” harus ditinjau ulang. Cinta yang berlebihan terkadang berubah menjadi kontrol halus yang menumpulkan kemampuan berpikir kritis dan ketangguhan mental anak. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X