lifestyle

Ayat-Ayat Kesedihan untuk Lelaki yang Melupakan Satu Hari Hidupnya

Indra Zakaria
Senin, 29 April 2024 | 08:57 WIB

*

Patah hati ini bentuknya cermin—memantulkan khayalanmu untuk kau tatap rupa menyedihkanmu. Tabiat alam adalah sayup-sayup kemuraman, namun diperjelas oleh wajahmu adalah masygul, nelangsa, dan pahit.

Kamu membicarakan dirimu sendiri, karena kamu adalah aku: Adalah nada yang kau senandungkan, adalah pijar yang kau pantik, adalah sunyi yang kau kabung.

Selagi matahari bernyawa, gemintang masih cemerlang, udara masih meriuh, biarkan aku jatuh hati padamu—kususurkan diriku ke dalam kelebat bumimu dan tenggelam di dasar lautanmu—yang gamam dan membiarkanku kedinginan di ujung waktu.

**

Aku mencintaimu, kataku di lorong-lorong labirin. “Segeralah temui diriku, agar kamu tidak kesepian, dan aku bersamamu.”

****

 

Apakah Mungkin Aku Melakukannya Denganmu?

 

Apakah mungkin aku melakukannya denganmu?

Setelah kau tidak menemukan kata-kata dari semata tubuhku. Kau merayakan sepi, kidung-kidung Bartolomew, dan warna-warni sebelas galaksi. Kau menyaksikan angin ribut di kepalaku.

Kamu tidak benar-benar ada. Gumpalan sosokmu puisi yang tanggal dari langit. Kamu menyajikan mimpi yang hanya tinggal sebagai delusi belaka. Sebelum sempat membincangkan cinta, kamu menghapus diri dan terlambat menuliskannya.

 

Apakah mungkin aku melakukannya denganmu?

Halaman:

Tags

Terkini