Bersama cuap-cuap basah oleh hujan di sore kecil, bersama cerita hari terbit dan bulan sabit, bersama dongeng malam menyenyakkan sunyi, bersama partitur-partitur lagu yang tidak mengimani bunyi.
Adalah aku antara jejak dan kesepian. Melintasi waktu dan ruang merindukanmu, sekejap meraba akan ujung petang dan tak pernah menemukan jalan pulang.
Oh, apakah mungkin aku melakukannya denganmu?
Sekujurku penuh peluh seluruh. Dunia hanya sekelebat takdir, lalu berpisah dan hanya sisa kita berdua.
Nanti, apakah mungkin aku melakukannya denganmu?
Sesaat aku mengira kita sepasang terompah, lalu aku pernah mematahkanmu berkeping-keping pilunya.
****
Memantik Api
Memantik api, kala itu
Tengah-tengah gelap menyerupai sunyi
Lalu kita berdoa agar jalan pulang.