• Minggu, 21 Desember 2025

Peluang Kerja di Dapur MBG, BGN Buka 60 Ribu Lowongan Chef Bersertifikat

Photo Author
- Jumat, 26 September 2025 | 23:42 WIB
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang

 

JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan pembukaan rekrutmen besar-besaran puluhan ribu chef bersertifikat sebagai bagian dari upaya mendesak untuk memperkuat kualitas produk makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Program ini sekaligus membuka 60 ribu peluang kerja baru bagi profesional kuliner.

Wakil Kepala BGN, Nanik Deyang, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, menyatakan bahwa setiap dapur MBG di seluruh negeri nantinya diwajibkan memiliki dua chef profesional untuk menjamin standar keamanan pangan. "Ini peluang kerja yang masif. Ada 30 ribu dapur yang membutuhkan chef. Kalau masing-masing dapur ada dua chef, maka ada 60 ribu chef yang dibutuhkan," kata Nanik.

Wajib Bersertifikat untuk Kendalikan Higienitas

Kebijakan ini diambil setelah maraknya insiden keracunan yang diduga kuat bersumber dari lemahnya standar higienitas dan teknik memasak. Nanik Deyang menjelaskan, keberadaan chef profesional sangat krusial dalam mengendalikan kualitas masakan dalam skala besar, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penentuan suhu.

"Masak dalam jumlah banyak itu perlu ada teknik, suhunya harus sekian ini, kalau mencuci sayur harus cuci dulu pakai air garam, supaya tidak ada ulat... lalu kalau memasak itu gorengnya harus suhunya sekian, ada aturannya, ada tekniknya," jelasnya.

Selama ini, mayoritas dapur MBG dikelola oleh tenaga lokal dengan latar belakang katering rumahan. BGN menegaskan bahwa tenaga lokal tetap didorong terlibat sebagai asisten dapur (helper), namun posisi pimpinan produksi harus diisi oleh chef yang memiliki sertifikat keahlian.

Peluang Kerja Lintas Wilayah

Untuk daerah terpencil yang kekurangan tenaga profesional, BGN secara aktif membuka peluang bagi chef dari luar wilayah untuk melamar. "Chef tidak harus berasal dari daerah setempat. Jika ada chef hotel atau restoran dari kota lain yang siap ditempatkan di desa, itu sangat kami harapkan," ujar Nanik, menandai adanya mobilitas tenaga kerja kuliner yang didorong oleh program pemerintah.

Pemerintah berharap kebijakan ini akan secara signifikan meningkatkan standar keamanan pangan program MBG, sekaligus menciptakan kesempatan kerja yang terstruktur dan bersertifikasi bagi para profesional kuliner di seluruh pelosok Indonesia. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X