• Minggu, 21 Desember 2025

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1447 H Jatuh pada 18 Februari 2026, Idulfitri 20 Maret 2026

Photo Author
- Minggu, 28 September 2025 | 09:33 WIB
Ilustrasi logo Muhammadiyah. (Antara)
Ilustrasi logo Muhammadiyah. (Antara)

JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menetapkan 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026, lebih awal satu hari dari tanggal yang tercantum dalam kalender cetak sebelumnya. Penetapan ini didasarkan pada pembaruan data astronomis dan penerapan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikaji ulang secara ilmiah oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Keputusan tersebut diumumkan melalui Maklumat No. 01/MLM/I.1/B/2025 tentang Penyesuaian Penetapan 1 Ramadan 1447 H, dan dikutip pada Kamis (25/9). Dalam maklumat tersebut disebutkan: “1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 Masehi.”

Penetapan awal Ramadan ini merupakan hasil dari proses validasi astronomis global yang mendalam terhadap parameter KHGT. Peninjauan ini memperbarui jadwal sebelumnya, di mana awal Ramadan 1447 H diperkirakan jatuh pada Kamis, 19 Februari 2026.

Muhammadiyah dalam hal ini merujuk pada Keputusan Tanfidz Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 86/Kep/I.0/B/2025 dan hasil Muktamar Turki 2016, yang menjadi dasar metodologi penanggalan KHGT.

Ada dua parameter utama dalam penentuan awal bulan Hijriah menurut Muhammadiyah:

Ketinggian hilal minimal 5 derajat saat matahari terbenam.
Sudut elongasi bulan minimal 8 derajat 6 menit, dan telah terjadi ijtimak global setelah pukul 00.00 UTC.

Dalam kasus penetapan Ramadan 1447 H, syarat pertama tidak terpenuhi, namun syarat kedua dipenuhi karena ijtimak terjadi di Selandia Baru dan memenuhi parameter KHGT secara global.

IDUL FITRI JATUH PADA 20 MARET 2026 

Selain menetapkan awal Ramadan, Muhammadiyah juga telah menentukan tanggal 1 Syawal 1447 H atau Hari Raya Idul Fitri. Berdasarkan perhitungan astronomis, Idul Fitri 1447 H jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026. Dengan demikian, umat Islam yang mengikuti kalender Muhammadiyah akan memulai puasa Ramadan lebih awal dibandingkan penetapan resmi pemerintah.

Perlu dicatat, keputusan Muhammadiyah ini berbeda dengan Pemerintah Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) masih akan menetapkan awal Ramadan dan Idul Fitri 1447 H melalui sidang isbat yang biasanya digelar menjelang akhir bulan Syaban.

Sidang isbat menggabungkan metode hisab dan rukyatul hilal (pengamatan langsung hilal) di berbagai titik di Indonesia, yang hasilnya diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama.(jpg)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X